Ridwan Kamil Sebut Jabar akan Mampu Mencapai 400 Ribu Vaksinasi Dosis per Hari


Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat melakukan pidato pelatihan relawan penanggulangan COVID-19 di SMKN 3, Bandung, Jawa Barat, Senin (19/10/2020). Pemprov Jawa Barat bersama BNPB dan Satgas COVID-19 menggelar pelatihan yang diikuti oleh tiga ribu orang dari berbagai organisasi dan instansi di Jawa Barat guna memberikan edukasi pada masyarakat sehingga laju pertambahan dan perkembangan kasus COVID-19 di provinsi tersebut dapat menurun. AKTUALITAS.ID/Kiki Budi Hartawan.

AKTUALITAS.ID – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut provinsinya, secara teori, akan mampu mencapai 400 ribu dosis vaksinasi per hari pada akhir bulan ini. Hal itu dalam rangka mengejar kebutuhan 75 juta dosis hingga Desember 2021.

“75 juta dosis vaksin yang dibutuhkan sampai Desember 2021 atau 15 juta dosis per bulan atau 400-500 ribu vaksinasi per hari,” kata Ridwan Kamil kala meninjau Sentra Vaksinasi Ganesha, Gedung Sabuga Bandung, Jumat (20/8/2021).

“Nanti tanggal 28 Agustus 2021 menurut teori kami 400 ribu per harinya akan pecah rekor di tanggal itu,” lanjutnya.

Pria yang kerap disapa Emil tersebut berharap pemerintah pusat menjamin suplai vaksin Covid-19 untuk Jabar. Provinsi tetangga DKI tersebut perlu memvaksin 37 juta warganya untuk mencapai 70 persen populasi tervaksin demi tercipta kekebalan komunitas alias herd immunity.

Bukan hanya kepada pemerintah pusat, Ridwan Kamil juga mengharapkan kolaborasi seluruh pihak demi percepatan vaksinasi Covid-19, mulai dari pemerintah, TNI, Polri, hingga masyarakat.

“Kesanggupan infrastruktur kesehatan kami hanya 60 persen, maka 40 persennya saya memohon pada semua pihak untuk turun tangan bela negara membantu vaksinasi, tempatnya pun boleh di mana saja,” kata Ridwan Kamil.

“Mari tuntaskan bantu rakyat sampai Desember 2021. Dengan begitu Januari 2022 harusnya kedaruratan sudah tidak ada, herd immunity sudah terbentuk, kita tinggal beradaptasi dengan kebiasaan baru, sekolah semua dibuka, pariwisata, ekonomi dan lainnya,” lanjutnya.

Salah satu upaya yang dilakukan Pemprov Jabar dalam mempercepat vaksinasi di wilayah tersebut adalah konsep 3 in 1 untuk anak usia 12-17 tahun. Program ini berarti satu orang anak bisa membawa kedua orangtuanya sekaligus untuk divaksin.

Ridwan Kamil menyebut program tersebut akan difokuskan di sekolah. Bukan hanya untuk anak sekolah dan kedua orangtuanya, program itu juga membuka pintu untuk ibu hamil dengan pengaturan tempat yang dijanjikan lebih nyaman.

Sementara itu, Ridwan Kamil menyebut Jawa Barat memiliki lebihan oksigen hingga 174 ton per hari lantaran, salah satunya, kasus Covid-19 yang menurun. Meski begitu, stok tersebut tetap dipertahankan sebagai antisipasi situasi darurat.

“Saat ini masih ada 43 ribu orang yang isoman,” kata Ridwan Kamil.

Menyikapi angka isoman yang masih puluhan ribu orang tersebut, Emil menekankan kepada bupati/wali kota harus tetap menyiagakan Satgas Covid-19 di desa/kelurahan. Serta, RT/RW mesti pro-aktif menolong warga yang positif.

Saat ini tren kasus Covid-19 di Jabar sudah relatif menurun, tapi masih ada sekitar 52.000 kasus aktif. Dari kasus aktif itu, 4.493 orang di antaranya masih dirawat di rumah sakit, 3.800 isolasi di pusat isolasi desa/kelurahan, 578 tinggal di pusat isolasi provinsi, dan 43.000 sedang isolasi di rumah.

Selain itu, bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar juga terus mengalami penurunan sejak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diterapkan pada 3 Juli 2021 lalu.

Sekda Jabar, Setiawan Wangsaatmaja, mengatakan angka BOR di Jabar saat ini sebesar 26,60 persen. Angka tersebut menjadi yang terendah sejak PPKM diterapkan.

Setiawan juga melaporkan tingkat kesembuhan pasien Covid-19 terus meningkat, yakni 90,28 persen. Sedangkan angka kematian sebesar 1,78 persen.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>