Percepat Vaksinasi dan Tracing Covid-19, Ridwan Kamil Butuh 22 ribu Relawan


Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat melakukan pidato pelatihan relawan penanggulangan COVID-19 di SMKN 3, Bandung, Jawa Barat, Senin (19/10/2020). Pemprov Jawa Barat bersama BNPB dan Satgas COVID-19 menggelar pelatihan yang diikuti oleh tiga ribu orang dari berbagai organisasi dan instansi di Jawa Barat guna memberikan edukasi pada masyarakat sehingga laju pertambahan dan perkembangan kasus COVID-19 di provinsi tersebut dapat menurun. AKTUALITAS.ID/Kiki Budi Hartawan.

AKTUALITAS.ID – Pemerintah Provinsi Jawa Barat membutuhkan 22 ribu relawan mahasiswa untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dan tracing atau pelacakan orang-orang yang pernah berkontak dengan orang terjangkit virus corona.

Gubernur Ridwan Kamil menjelaskan, mahasiswa yang menjadi relawan penanganan COVID-19 hingga kini baru sekitar 1.500 orang dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Barat. Ada lima universitas lagi yang akan menyusul untuk bergabung tetapi masi dalam proses pendataan.

“Mudah-mudahan bisa lebih banyak. Kami butuhnya 22.000 orang,” kata Ridwan Kamil di Bandung, Sabtu ( 7/8/2021), saat memimpin rapat koordinasi secara virtual tentang mobilisasi relawan mahasiswa dalam pelaksanaan PPKM di Jawa-Bali.

Sesuai arahan pemerintah pusat, khusus untuk relawan vaksinasi, akan difokuskan bagi mahasiswa tahap akhir dari Fakultas Kedokteran. Mereka yang sudah memenuhi syarat akan diproyeksikan menjadi petugas vaksinator.

Target vaksinasi di Jawa Barat akan ditingkatkan hingga empat kali lipat. Dari target 150.000 orang per hari menjadi 500.000 dosis per hari. Peningkatan target vaksinasi itu, katanya, bertujuan agar pembentukan kekebalan kelompok (herd immunity) bisa terealisasi akhir 2021.

“Sehingga untuk mengejar itu kami butuh lebih banyak relawan. Kami masih cari kekurangan 15 ribu lagi dari berbagai pihak. Mudah-mudahan vaksinasi Jabar, Desember bisa tercapai sesuai target,” katanya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menuturkan target vaksinasi COVID-19 secara nasional 2,5 juta orang per hari. Pemerintah akan menjamin ketersediaan vaksin.

“Kita mau 2,5 juta vaksin per hari secara nasional, dan sudah mulai, dan saya lihat kecepatannya sudah bagus karena vaksinnya ada dan cukup,” kata Luhut.

Pelibatan relawan mahasiswa tahap akhir Fakultas Kedokteran dalam membantu vaksinasi, katanya, sudah melalui kesepakatan dengan berbagai pihak seperti Kemendikbudristek, BNPB, TNI, Polri, pemerintah daerah, serta BEM Universitas.
“Kita sudah sepakat dan rekrutmen relawan mahasiswa ini saya minta diakselerasi oleh Kemendikbudristek, BNPB, Pemda, TNI Polri dan BEM Universitas,” ujarnya.

Rekrutmen relawan mahasiswa untuk tracing dikhususkan bagi mahasiswa dari Fakultas Teknik. Target pelacakan kontak eratnya adalah 1-15, artinya, setiap relawan harus melacak sedikitnya 15 orang kontak erat dari satu orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Program itu akan dijalankan sampai Desember 2021.

Luhut mengatakan, sejauh ini sistem 3T (testing, tracing, treatment) di Indonesia sudah baik, tetapi masih perlu terus ditingkatkan, terutama tracing. Maka pemerintah memerlukan keterlibatan para mahasiswa untuk itu sekalian menyosialisasikan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>