China Serukan WHO untuk Selidiki Lab AS Mencari Asal-usul Corona


Ilustrasi, (Foto: Istimewa)

China menyerukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyelidiki laboratorium di Amerika Serikat untuk mencari asal-usul kemunculan virus corona.

Desakan itu diutarakan Duta Besar China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, Chen Xu, merespons klaim AS yang menuduh virus corona muncul dari kebocoran lab di Negeri Tirai Bambu.

“Jika beberapa pihak berpandangan bahwa hipotesis soal ‘kebocoran laboratorium” tetap dipertimbangkan, maka laboratorium Fort Detrick dan University of North Carolina (UNC) di AS juga harus tunduk dalam penyelidikan transparan dengan akses penuh,” kata Chen dalam suratnya ke Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus, yang dirilis di situs resmi kedutaan.

Chen juga kembali menegaskan hasil penyelidikan bersama China dan WHO awal 2021 lalu menunjukkan kecil kemungkinan bahwa virus corona bocor dari penelitian Institute Virologi Wuhan yang berlokasi di kota tempat awal Covid-19 muncul dan menyebar di dunia.

Surat Chen itu muncul bertepatan dengan hasil penyelidikan intelijen AS yang gagal membuktikan asal usul virus corona yang telah rampung.

Senada dengan Chen, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, juga menyerang AS bahwa laboratoriumnya lah yang patut dicurigai sebagai asal usul vius corona.

“AS tidak dapat menutupi dirinya dengan mencoreng China. AS terus menuduh bahwa virus itu berasal dari kebocoran lab, tetapi sebenarnya, tidak ada yang lebih pantas untuk diselidiki dari AS sendiri,” kata Wang dalam jumpa pers di Beijing pada Rabu (25/8) seperti dikutip kantor berita Xinhua.

Setelah melakukan penyelidikan selama 90 hari terakhir, komunitas intelijen AS tak dapat membuktikan dengan kuat bagaimana cara patogen itu menular dari hewan ke manusia atau bocor dari sebuah laboratorium di Wuhan.

The Washington Post melaporkan komunitas intelijen akan berusaha mendeklasifikasi hasil laporan itu untuk bisa dirilis ke publik.

Presiden Joe Biden dikabarkan telah menerima laporan komunitas intelijen AS itu.

Asal usul virus corona kembali menjadi perdebatan, terutama antara AS dan China, setelah laporan intelijen AS pada Mei lalu menemukan bahwa tiga peneliti Institut Virologi Wuhan, China, jatuh sakit hingga dirawat di rumah sakit sekitar November 2019.

Itu terjadi sebulan sebelum pandemi Covid-19 muncul dan menyebar ke seluruh dunia.

Kabar tiga peneliti lab Wuhan itu pertama kali terungkap dalam pemberitaan eksklusif The Wall Street Journal (WSJ) pada Minggu (23/5). Berita itu dibuat berdasarkan laporan intelijen Amerika Serikat yang tak diungkap ke publik.

Merujuk pada laporan yang diserahkan di akhir masa jabatan Presiden Donald Trump itu, sejumlah periset di lab Institut Virologi Wuhan (WIV) mulai sakit pada musim semi 2019. Mereka sakit “dengan gejala yang sesuai dengan Covid-19 dan penyakit musiman pada umumnya.”

Sejak laporan WSJ itu mencuat, pada Mei lalu Presiden Biden pun memerintahkan komunitas intelijen AS menyelidiki lagi asal mula pandemi Covid-19. Biden memberikan tenggat waktu 90 hari bagi komunitas intelijen AS merampungkan penyelidikan itu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mengajukan studi penelitian kedua asal usul virus corona di Negeri Tirai Bambu yang hingga kini ditolak China.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>