Berita
Delapan Perkara yang Nabi Muhammad Berlindung Darinya
Terdapat delapan perkara yang Rasulullah ﷺ berlindung darinya, di antaranya gelisah, sedih, lemah, malas, pengecut, kikir, terlilit hutang, dan diperas orang lain. Dikutip dari buku Ad-Daa wad Dawaa karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dosa mematikan hati, membuatnya sakit kronis, atau melemahkan kekuatannya. Kelemahan ini niscaya berakhir pada delapan perkara yang Nabi ﷺ berlindung darinya, yaitu gelisah, sedih, lemah, […]
Terdapat delapan perkara yang Rasulullah ﷺ berlindung darinya, di antaranya gelisah, sedih, lemah, malas, pengecut, kikir, terlilit hutang, dan diperas orang lain.
Dikutip dari buku Ad-Daa wad Dawaa karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dosa mematikan hati, membuatnya sakit kronis, atau melemahkan kekuatannya. Kelemahan ini niscaya berakhir pada delapan perkara yang Nabi ﷺ berlindung darinya, yaitu gelisah, sedih, lemah, malas, pengecut, kikir, terlilit utang, dan diperas orang lain (HR Bukhari dan Muslim).
Setiap dua dari delapan perkara tersebut merupakan pasangan. Kegelisahan dan kesedihan merupakan pasangan. Jika hati ditimpa kekhawatiran terhadap yang diprediksi terjadi, niscaya timbullah kegelisahan. Sementara itu, jika perkara tersebut memang sudah terjadi, timbullah kesedihan.
Kelemahan dan kemalasan adalah pasangan. Jika seorang hamba tidak mendapatkan sebab-sebab kebaikan dan keberuntungan karena tidak adanya kemampuan, maka itulah kelemahan; sedangkan jika disebabkan oleh tidak adanya keinginan, maka itulah kemalasan.
Pengecut dan kikir adalah pasangan. Apabila seseorang takut kehilangan anggota tubuhnya, maka itulah pengecut, sedangkan jika ia takut kehilangan hartanya, maka itulah kikir.
Terlilit hutang dan diperas adalah pasangan. Jika tekanan orang lain disebabkan perkara yang memang dibenarkan, maka berarti karena terlilit hutang, jika bersumber dari kebathilan, maka itulah pemerasan.
Maksudnya, dosa merupakan sebab utama yang mendatangkan delapan perkara di atas, sebagaimana ia merupakan sebab terkuat dalam mendatangkan kesengsaraan, kondisi yang benar-benar sulit, buruknya qadha (takdir), dan kegembiraan musuh atas musibah yang menimpa. Dosa juga merupakan sebab terbesar yang menyebabkan hilangnya nikmat Allah, sirnanya kesehatan dan kesejahteraan, adzab yang mendadak, serta seluruh kemurkaan-Nya.
-
Ragam24 jam lalu
Lesti Kejora Raih Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Usai Berjuang Selama 6 Tahun
-
Ragam20 jam lalu
“Keajaiban Air Mata Wanita”, Film Inspiratif tentang Perjuangan Seorang Ibu, Tayang Januari 2025
-
Nasional18 jam lalu
KPK Geledah Bank Indonesia Terkait Dugaan Korupsi Dana CSR
-
Olahraga23 jam lalu
Shin Tae-yong Kritik Jadwal ASEAN Cup 2024: “Kelelahan Pemain Mengkhawatirkan”
-
POLITIK14 jam lalu
Dipecat PDIP, Gibran Fokus Bantu Presiden Prabowo
-
Olahraga19 jam lalu
Jakarta LavAni Resmi Gaet Taylor Sander, Tambah Kekuatan untuk Proliga 2025
-
Nasional12 jam lalu
Komisi I DPR Cermati Usulan UU Batas Usia Akses Media Sosial
-
POLITIK17 jam lalu
DKPP Jatuhkan Sanksi Peringatan Keras ke Ketua KPU RI dan Anggota KPU RI