Karantina Dihapus, Thailand akan Kembali Terima Wisatawan Yang Sudah Divaksin


Ilustrasi: Wisatawan di Bangkok, Thailand - REUTERS/Erik De Castro

Thailand berencana mengakhiri persyaratan karantina Covid-19 untuk wisatawan yang sudah divaksinasi penuh dari setidaknya 10 negara berisiko rendah mulai 1 November.

Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengakui “keputusan ini diambil dengan beberapa risiko” – tetapi hal itu dianggap sebagai langkah penting untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata di Thailand.

Sepuluh negara yang dianggap berisiko rendah termasuk Inggris, Cina, Jerman, dan AS.

Prayuth mengatakan Thailand juga akan mengizinkan tempat hiburan dibuka kembali pada 1 Desember dan mengizinkan penjualan alkohol.

Dia menambahkan, pihak berwenang berencana menerima kunjungan wisatawan dari lebih banyak negara pada tanggal tersebut.

“Ketika mereka tiba, mereka harus menunjukkan tes Covid [negatif] … dan dites sekali lagi pada saat kedatangan,” kata Prayuth dalam pidato di televisi tadi malam, seperti dilansir laman BBC, Selasa (12/10).

Jika tes kedua juga negatif, setiap pengunjung dari negara-negara itu “dapat bepergian dengan bebas layaknya orang Thailand”, jelas perdana menteri.

Namun dia mengingatkan pemerintah akan bertindak tegas jika terjadi lonjakan penularan atau munculnya varian Covid-19 yang sangat menular.

Thailand yang terkenal dengan wisata pantai berpasir dan kehidupan malamnya yang tiada henti diperkirakan kehilangan sekitar USD 50 miliar (Rp 710 triliun) pada 2020 karena pandemi.

Delapan bulan pertama tahun ini ada lebih dari 70.000 pengunjung datang ke Negeri Gajah Putih. Sementara pada 2019 ada 40 juta wisatawan berlibur ke Thailand.

Thailand melaporkan lebih dari 1,7 juta kasus Covid sejak pandemi dimulai, dengan hampir 18.000 kematian, menurut Universitas Johns Hopkins Amerika.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>