Direktur IPO Nilai Kans Prabowo Menangkan Pilpres 2024 Cukup Sulit


Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto saat akan memberikan keterangan kepada wartawan di kediamannya di Kertanegara, Jakarta, Rabu (8/5/2019). Dalam pernyataannya, Prabowo menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya ratusan petugas KPPS serta menanggapi kriminalisasi sejumlah tokoh pendukung badan pemenangan paslon 02 Prabowo-Sandi.AKTUALITAS.ID / KIKI BUDI HARTAWAN.

AKTUALITAS.ID – Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia menilai, kans Ketum Gerindra Prabowo Subianto memenangkan Pilpres 2024 cukup sulit. Sebab, tren ke depan menunjukkan adanya arah dukungan untuk kelompok baru.

“Memenangkan Prabowo di kontestasi 2024 cukup sulit mengingat tren menunjukkan adanya arah dukungan dominan ke kelompok baru,” katanya lewat pesan singkat, Rabu (13/10/2021).

Dedi mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah tokoh yang berpeluang di Pilpres 2024. Menurutnya, Jika Prabowo versus Anies, maka Prabowo akan kalah.

“Anies menjadi salah satu tokoh berpeluang. Kondisi ini jika mempertemukan Prabowo lawan Anies, besar kemungkinan Prabowo bisa alami kekalahan kembali,” ucapnya.

Namun, jika Prabowo dan Anies dipasangkan, Dedi juga belum terlalu yakin akan terjadi. Tetapi, dari simulasi surveinya Prabowo dan Anies mendapat keterpilihan tertinggi jika dipasangkan.

“Jika Prabowo berpasangan dengan Anies, juga belum terlalu menonjol dibanding pasangan lain. Meskipun, dalam survei Agustus lalu yang dilakukan IPO, pasangan dengan keterpilihan tertinggi Prabowo adalah Anies Baswedan,” tuturnya.

Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin peluang Prabowo kalah dengan Anies belum bisa dipastikan. Namun, Anies menjadi lawan berat Prabowo bila keduanya bertarung di pilpres.

“Peluangnya masih fifty-fifty. Bisa menang dan juga bisa tumbang. Jika Anies maju, mungkin saja Anies menjadi lawan berat bagi Prabowo,” ucapnya.

Menurutnya, jika Anies maju di Pilpres 2024, kemungkinan Prabowo akan mengalami hal serupa dengan Pilpres 2019 akan terjadi. Artinya Prabowo seperti menghadapi lawan yang disiapkannya sendiri seperti saat melawan Jokowi di Pilpres sebelumnya.

Mengingat, Prabowo ikut mendukung Jokowi saat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sama ketika Anies maju menjadi Gubernur DKI Jakarta.

“Mungkin juga hal itu terjadi dengan Anies. Anies bisa saja jadi lawan politik di Pilpres 2024. Kalau Prabowo menggandeng Anies. Akan lebih kuat daripada berpasangan dengan Puan,” tandasnya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>