Andrianto SIP: Alarm Survey Kompas


AKTUALITAS.ID – Peta politik tiga tahun menjelang Pemilihan Presiden 2024 dinilai masih akan dinamis. Nama-nama tokoh yang muncul dari hasil survei calon presiden, elektabilitasnya memang sudah ada yang menyentuh dua digit, tetapi belum ada nama bakal calon presiden yang amat kuat.

Menurut Direktur Eksekutif IPA (Indonesia Political Actions), Andrianto SIP, dari potret Capres 10 besar ternyata hanya 2 Ketum Parpol selebihnya tidak ada. Seperti Partai besar PDIP, GOLKAR, PKB ,PAN, NASDEM,PKS,PPP, Kamis (21/10/2021).

Kalo PDIP wajar Ketumnya pernah jadi Presiden. Tapi sang Putri Mahkota Puan Maharani tidak ada. Justru yang muncul malah Ganjar dan Risma. 2 figur di luar mainstream PDIP. Publik sudah faham keduanya sedang di orbit Jokowi yang di gadang gadang bakal di restuinya.

Ketum Partai Gokkar Airlangga Hartarto yg sudah tebar ribuan Baliho tapi tidak muncul di Survey Kompas. Sangat mungkin karena posisinya yang Menteri tidak lazim pasang baliho apalagi bila kinerjanya payah malah jadi Bumerang, tambahnya.

Rakyat makin sebel.

Yang di maui itu perbaikan ekonomi bukan Wajahnya yang elitis tidak ngerakyat.

Apalagi Airlangga tak lekang dengan Panama Papers & terakir Pandora Papers. Akibatnya kelas menengah jadi skeptis. Gimana mau jadi pemimpin bila integritasnya seperti itu.

Kalo di Jepang yang miliki standar tinggi tentu sudah malu dan berhenti sebagai Menteri.

Belakanganpun kerja – kerjanya di sabot LBP & SMI. Makin tidak jelas apa kerjanya sebagai Menko ekonomi.

Partai Golkar mesti evaluasi total figur Airlangga bila tidak mau berpuasa lebih lama lagi! Apalagi sejak era Reformasi tidak ada lagi figur Capres Golkar yang laku di mata publik, pungkasnya.

Bahkan JK yang 2 x jadi Wapres justru tidak di dukung oleh Golkar saat kontestasi Pilpres.

Kalo PKB jika masih Cak Imin tetap posisinya sebagai supporting saja Pilpres.Sosoknya tidak menjual dengan rekam jejak khianat sama Gus Dur. Serta kasus Korupsinya di KPK kardus durian gate.

Nasdem nampaknya memang di design sebagai kendaran para Capres. Kalau argo cocok silahkan asal sang pemilik yang juga ketumnya cocok.

PKS dan PAN juga kering dengan figur potensial agak mirip dengan Nasdem. Jadi parpol sebagai Aksentuasi keinginan publik memang jauh panggang dari Api.

Nampaknya akan muncul figur sosok tokoh di luar Parpol yang bakal dapat simpati publik. Ada titik jenuh dengan Rezim Jokowi yg gagal dalam semua bidang.

Jadi sosok yang di luar epicentrum Jokowi yang berpeluang besar menang di Pilpres 2024, tutupnya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>