Connect with us

Berita

Suharso Monoarfa: Kami Ingin Kembalikan Suara PPP yang Dipinjam Orang Lain

AKTUALITAS.ID – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa mengaku ‘tahu diri’ terkait pemilihan presiden (pilpres) 2024. Meski demikian, Suharso mengatakan PPP serius pada elektoral partinya. “Kami serius untuk soal elektoral, jadi kami tidak terlalu ramai untuk…kami ini tahu diri mengenai pemimpin 2024,” kata Suharso dalam acara Launching Buku Relasi Islam dan Negara, Perjalanan […]

Published

on

AKTUALITAS.ID – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa mengaku ‘tahu diri’ terkait pemilihan presiden (pilpres) 2024. Meski demikian, Suharso mengatakan PPP serius pada elektoral partinya.

“Kami serius untuk soal elektoral, jadi kami tidak terlalu ramai untuk…kami ini tahu diri mengenai pemimpin 2024,” kata Suharso dalam acara Launching Buku Relasi Islam dan Negara, Perjalanan Indonesia yang ditulis oleh politikus PPP, Arsul Sani, Rabu (20/10/2021) malam.

Menurut Suharso, PPP ingin meraup suara masyarakat yang pernah mereka peroleh namun kemudian meninggalkan PPP.

Ia menyebut pada 1999 dan 2004 PPP pernah mendapatkan suara nomor tiga paling banyak. Pada 2004, perolehan suara PPP juga sempat mengalami kenaikan meskipun hanya membuat perolehan kursi di DPR bertambah satu buah.

“Kami ingin membalikkan suara-suara PPP yang dipinjam orang lain itu. Bukti pada tahun 99 dan 2004 PPP pernah menjadi nomor 3,” jelas Suharso.

Karenanya, kata Suharso, PPP melakukan kerja-kerja elektoral sejak hari ini dengan sungguh-sungguh. Partai berwarna hijau itu meminta Eep Saifullah untuk melakukan supervisi sampai tingkat dapil di kabupaten/kota.

Ia berharap suara-suara yang pernah PPP dapatkan bisa kembali mendukung partai yang ia nahkodai.

“Jadi mudah-mudahan kami bisa mengambil kembali (suara),” ujarnya.

Diketahui, beberapa partai yang mendominasi perolehan kursi di parlemen sudah menyatakan sosok calon presiden yang bakal mereka usung. Partai Golkar misalnya, menyatakan sudah mantap mengusung sang Ketua Umum Airlangga Hartarto.

Sementara, Partai Gerindra mantap mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres dan Partai Demokrat mengusung Agus Harimurti yudhoyono (AHY).

Adapun Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melarang kadernya membahas capres yang akan diusung partai berlambang banteng itu di 2024.

Di sisi lain, elektabilitas sejumlah partai itu juga relatif masih kuat. PDI Perjuangan misalnya, berdasarkan survei Spektrum Politika Institute (SPI) masih menjajaki posisi teratas dengan elektabilitas 18,9 persen.

Posisi ini diikuti Gerindra dengan elektabilitas 11,7 persen, PKB 7,9 persen, Golkar 6,7 persen, dan PAN 6,2 persen. Berikutnya, pada posisi keenam terdapat Partai Demokrat dengan elektabilitas 6,1 persen, PKS 5,8 persen, NasDem 4,1 persen dan PPP 3,6 persen.

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending