Demi Kurangi Tekanan Siswa, China Pangkas PR dan Bimbel


Foto: Siswa di Wuhan, China sudah mulai masuk kelas lagi (AFP Photo)

Pemerintah China telah mengesahkan undang-undang pendidikan yang berupaya untuk mengurangi ‘tekanan ganda’ dari pekerjaan rumah (PR) dan bimbingan belajar (bimbel).

Berkebalikan dengan itu, Beijing melancarkan kampanye ketegasan peran orangtua pada tahun ini dari mulai mengatasi kecanduan anak-anak akan gim online, hingga menekan pemujaan membabi buta terhadap selebritas internet.

Parlemen China mengatakan pada Senin (25/10) mendatang akan mempertimbangkan undang-undang untuk menghukum orang tua yang anak-anaknya menunjukkan ‘perilaku yang sangat buruk’ atau melakukan kejahatan.

Undang-undang baru, yang belum diterbitkan secara penuh ini, membuat pemerintah daerah bertanggung jawab untuk memastikan penurunan tekanan ganda dan meminta orang tua untuk mengatur waktu anak-anak mereka untuk istirahat dan olahraga yang cukup guna mengurangi tekanan.

Di sisi lain, para orang tua diminta untuk menghindari penggunaan internet yang berlebihan anak masing-masing.

Mengutip CNN, dalam beberapa bulan terakhir, Kementerian Pendidikan China telah membatasi jam bermain gim untuk anak di bawah umur. Mereka hanya diperbolehkan bermain gim online selama satu jam pada Jumat, Sabtu, dan Minggu saja.

Pemerintah juga telah mengurangi PR dan melarang les setelah sekolah untuk mata pelajaran utama selama akhir pekan dan hari libur karena mengkhawatirkan beban akademik yang berat pada anak-anak hingga membuat mereka kewalahan.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>