Connect with us

Berita

Akibat Corona, Nilai Perdagangan Negara Sub-ASEAN Turun

AKTUALITAS.ID – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan nilai perdagangan antar negara sub-regional Asia Tenggara (ASEAN) turun akibat pandemi covid-19. Namun, nilai investasi di sub-regional ini justru naik. Hal ini terungkap di perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi Brunei-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (KTT BIMP-EAGA) ke-14 dan Konferensi Tingkat Tinggi Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (KTT IMT-GT) ke-13 […]

Published

on

AKTUALITAS.ID – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan nilai perdagangan antar negara sub-regional Asia Tenggara (ASEAN) turun akibat pandemi covid-19. Namun, nilai investasi di sub-regional ini justru naik.

Hal ini terungkap di perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi Brunei-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (KTT BIMP-EAGA) ke-14 dan Konferensi Tingkat Tinggi Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (KTT IMT-GT) ke-13 yang digelar secara virtual pada Kamis (28/10) ini. Kedua KTT itu dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pada kerja sama BIMP-EAGA misalnya, tercatat nilai perdagangan keempat negara turun dari US$107,6 miliar pada 2019 menjadi US$95,3 miliar pada 2020. Sementara pada kerja sama IMT-GT, nilai perdagangan ketiga negara turun dari US$368 miliar menjadi US$354,3 miliar pada periode yang sama.

Penurunan juga terjadi pada nilai pariwisata di BIMP-EAGA, yakni dari US$29,7 miliar menjadi US$6,2 miliar. Sementara jumlah kunjungan turis di regional IMT-GT anjlok dari 42,7 juta orang menjadi 8,2 juta orang.

Sebaliknya, nilai investasi asing BIMP-EAGA justru naik dari US$9,72 miliar menjadi US$12,79 miliar dan nilai investasi domestik meningkat dari US$6,98 miliar menjadi US$9,23 miliar pada periode yang sama. Begitu pula dengan nilai investasi asing dan domestik di IMT-GT bertambah dari US$25 miliar menjadi US$26 miliar.

“Selama dua tahun ini, kita mengalami kontraksi di perdagangan dan pariwisata, namun total investasi masih meningkat,” ungkap Airlangga di konferensi pers virtual KTT BIMP-EAGA dan KTT IMT-GT, Kamis (28/10).

Kendati begitu, Airlangga mengatakan ekonomi ASEAN itu diperkirakan tetap baik pada tahun ini. Salah satu proyeksi datang dari Bank Pembangunan Asia (ADB) yang memperkirakan ekonomi ASEAN akan tumbuh 3,1 persen pada 2021.

Tak hanya membahas soal pencapaian nilai ekonomi dari kedua sub-regional ASEAN, Airlangga mengatakan kedua KTT juga menindaklanjuti rencana pembangunan sejumlah proyek infrastruktur dalam rangka memajukan masing-masing sub-regional.

Pada kerja sama BIMP-EAGA, nilai proyek infrastruktur mencapai US$24,3 miliar yang berasal dari 88 proyek. Terdiri dari proyek pembangunan jalan, pelabuhan, bandara, perumahan, dan lainnya.

Dari jumlah tersebut sekitar 27 proyek sudah selesai, 10 proyek akan selesai pada tahun ini, dan sisanya dalam pengerjaan. Sedangkan pada kerja sama IMT-GT, nilai proyek infrastrukturnya mencapai US$39 miliar.

Terdiri dari 14 proyek yang sudah selesai dan 33 proyek masih dalam tahap pengerjaan. Proyek yang sudah selesai berasal dari Indonesia sebanyak 5 proyek, Malaysia 3 proyek, dan Thailand 6 proyek.

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan ada beberapa arahan dari Presiden Jokowi untuk masing-masing kerja sama sub-regional. Kepala negara meminta pembangunan proyek infrastruktur segera diselesaikan sehingga bisa menstimulasi pertumbuhan ekonomi di kawasan.

Selain itu, Jokowi juga meminta agar ada pengembangan sektor agrikultur yang berkelanjutan dan inklusif. Jokowi turut menyampaikan bahwa Indonesia tengah membangun lumbung pangan (food estate) di Kalimantan Tengah seluas 30 ribu hektare.

Kemudian, mantan gubernur DKI Jakarta itu juga meminta agar digitalisasi UMKM menjadi prioritas pada masa pandemi karena bisa memperluas akses pasar produk pengusaha kecil. Tak ketinggalan, ia juga meminta agar para negara sub-regional memperkuat ekonomi hijau karena bisa menjadi sumber ekonomi baru ke depan.

Trending