Putri Rodrigo Duterte Resmi Calonkan Diri Jadi Wapres Filipina


Presiden Filipina Rodrigo Duterte (kanan) memberi isyarat bahwa putrinya, Sara Duterte-Carpio (kiri), akan mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan 2022. (AFP PHOTO/GALI TIBBON)

Putri Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Sara Duterte-Carpio, resmi mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada Sabtu (13/11). Hal itu dilakukan untuk menggantikan calon wakil presiden sebelumnya.

Komisi Pemilihan Umum Filipina, melalui halaman Facebook, mengatakan calon wakil presiden dari partai Lakas-CMD mencabut sertifikat pencalonannya dan menggantikannya dengan Sara Duterte Carpio.

Hal itu juga dilakukan dua hari sebelum pendaftaran calon presiden dan wakil presiden ditutup pada 15 November 2021. 

Oleh sebab itu, seperti diberitakan Reuters pada Sabtu (13/11), pencalonan tersebut mengakhiri spekulasi terkait pencalonannya dalam Pemilihan Umum 2022 yang berlangsung beberapa bulan terakhir.

Sara Duterte-Carpio sekarang menjabat sebagai Wali Kota Davao, kota terbesar ketiga di Filipina. Pada Sabtu (2/10), dia juga telah mengajukan diri kembali untuk mencalonkan diri sebagai wali kota.

Sebelumnya, Sara Duterte-Carpio mengatakan tidak akan mencalonkan diri sebagai pejabat nasional tahun depan. Namun berdasarkan laporan ABS-CBN pada wawancara yang dilakukan Duterte dengan seorang jurnalis, dia menyebut anaknya akan maju ke kursi presiden.

Berita ABS-CBN mengatakan telah memperoleh izin dari jurnalis siaran tersebut untuk menggunakan video yang menunjukkan Duterte di luar sebuah hotel di Manila tempat pendaftaran kandidat berlangsung.

Dalam klip yang sama, Duterte ditanya kapan putrinya akan mengajukan pencalonannya sebagai presiden, dia berkata: “Saya benar-benar tidak tahu. Saya tidak tahu sama sekali”.

Wawancara itu tepat setelah dia mengumumkan pensiun dari politik sambil menemani loyalis terdekatnya, Senator Christopher Go.

“Jadi sudah jelas, Sara-Go? Ini Sara-Go,” kata Duterte sebagai tanggapan, mengutip Reuters, Minggu (3/9).

Duterte, yang memasuki usia 76 tahun sebelumnya mengatakan pada hari Sabtu bahwa dia pensiun dari politik. Ini namun menjadi langkah mengejutkan yang memicu spekulasi bahwa dia membuka jalan bagi pemilihan presiden yang dijalankan oleh putrinya.

Dia sempat diperkirakan bakal mencalonkan diri untuk jabatan No. 2, sebuah rencana yang ditentang sebagian besar orang Filipina karena melanggar semangat konstitusi yang menetapkan batas satu periode bagi presiden untuk menghentikan penyalahgunaan kekuasaan.

Analis politik kala itu merasa skeptis dan mencatat perubahan menit terakhir masih mungkin terjadi, seperti pada 2015.

Duterte-Carpio, kata mereka, dapat melakukan hal yang sama. Kandidat memiliki waktu hingga 8 Oktober untuk mendaftar, tetapi penggantian diperbolehkan hingga 15 November, atau perubahan di menit-menit terakhir.

(AFP)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>