Berita
Usai Kebakaran Beruntun, DPR Wanti-Wanti Kredibilitas Pertamina Bisa Luntur
AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron mewanti-wanti PT Pertamina (Persero) akan potensi lunturnya kredibilitas perusahaan di mata investor dan masyarakat akibat kebakaran yang terjadi bertubi-tubi selama tahun ini. Menurut Herman, tiga kebakaran yang melanda Kilang Balongan dan Kilang Cilacap mampu menggerus minat investor untuk berinvestasi di perusahaan pelat merah itu. Padahal, Pertamina menggaungkan ingin segera […]
AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron mewanti-wanti PT Pertamina (Persero) akan potensi lunturnya kredibilitas perusahaan di mata investor dan masyarakat akibat kebakaran yang terjadi bertubi-tubi selama tahun ini.
Menurut Herman, tiga kebakaran yang melanda Kilang Balongan dan Kilang Cilacap mampu menggerus minat investor untuk berinvestasi di perusahaan pelat merah itu. Padahal, Pertamina menggaungkan ingin segera melepas sahamnya ke publik atau menawarkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO).
“Kalau operasionalnya banyak terganggung akibat banyak kejadian kebakaran, kecelakaan, ini juga melunturkan kredibilitas, oleh karenanya kita tidak boleh menganggap enteng,” kata dia pada konferensi pers Serikat Kerja Pertamina, Jumat (19/11/2021).
Ia menyebut akan mendorong pembentukan panja untuk mengaudit sistem keamanan di Pertamina. Pasalnya, kala meninjau Kilang Balongan beberapa lalu ia menemukan sistem keamanan tak siap menangani kebakaran sebesar yang terjadi.
Maka tak heran, sambungnya, kebakaran di Balongan, Jawa Barat, baru bisa dipadamkan 2 hari kemudian karena perlu didatangkan pemadam dari Cilacap, Jawa Tengah.
“Ini kan juga tidak memenuhi Health Security, Safety, Environment (HSSE) yang dipersyaratkan, oleh karena itu ini menjadi catatan rekomendasi, sebesar apa dampak yang akan ditimbulkan semestinya kan sebesar itu pula yang disiapkan menyelesaikan dampak itu,” beber dia.
Herman lalu menyebut telah menegur Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati soal kelayakan Kilang Balongan. Menurut dia, kilang tak memenuhi unsur keselamatan karena terlalu dekat dengan pemukiman masyarakat.
Ia menyebut solusinya adalah Pertamina harus membebaskan lahan warga sekitar.
“Kilang sudah tidak layak karena sangat nempel dengan pemukiman masyarakat, sudah tidak memenuhi unsur keamanan dan keselamatan bagi warga sekitar, apa solusinya?” papar dia.
Sebagai pengingat, dalam setahun ini tercatat sudah tiga kali kilang Pertamina terbakar. Pertama terjadi di Kilang Balongan, Jawa Barat pada Januari lalu.
Kemudian tangki Kilang Cilacap, Jawa Tengah, terbakar dua kali, yakni pada Juni dan awal November lalu. Terkait insiden itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati berjanji bakal melakukan investigasi dan evaluasi.
-
POLITIK23/11/2025 12:00 WIB8 Parpol Nonparlemen Bersatu Tuntut Ambang Batas Parlemen Turun Jadi 1 Persen
-
EKBIS23/11/2025 08:30 WIBPertamina Umumkan Harga BBM Terbaru untuk November 2025
-
NASIONAL23/11/2025 10:00 WIBPolemik Undangan Peter Berkowitz Berujung Desakan Gus Yahya Mundur dari PBNU
-
EKBIS23/11/2025 09:30 WIBKAI Siap Menghadapi Libur Nataru dengan 7.982 Perjalanan Kereta Api
-
NASIONAL23/11/2025 09:00 WIBKoalisi Masyarakat Sipil Desak Presiden Prabowo Batalkan KUHAP Baru
-
DUNIA23/11/2025 08:30 WIBNetanyahu Tetap Tolak Negara Palestina Meski Ditawari Normalisasi oleh Arab Saudi
-
POLITIK23/11/2025 11:00 WIBKetua Umum PBNU Gus Yahya: Saya Tidak Akan Mundur
-
RIAU23/11/2025 19:00 WIBGrup 3 Kopassus Terima Hibah Lahan 245,5 Hektare untuk Pembangunan Markas di Dumai