Sayyidah Zainab Buktikan Wanita Miliki Peran Kunci dalam Sejarah


Ilustrasi, Foto; Istimewa

Cucu Nabi Muhammad SAW dari Fatimah Az-Zahra, Zainab, adalah contoh sempurna dari seorang wanita Muslim. Zainab al-Kubra merupakan seorang wanita panutan dalam pendidikan, yang Islam hadirkan di depan mata dunia.

Ia memiliki kepribadian yang bijaksana dan terdidik dengan pengetahuan yang luas. Dia juga sosok wanita yang terhormat, siapa pun yang bertemu dengannya, merasa rendah hati di hadapan kebesaran jiwanya dan wawasannya.
Baca Juga

Gejala Sakit Jantung Kerap tidak Disadari Penderitanya China Bangun Masjid di Afghanistan Kisah Haji Raja Mali, Mansa Musa yang Bagi-Bagi Emas di Mesir 

“Mungkin salah satu aspek terpenting yang dapat diungkapkan oleh kepribadian seorang wanita Muslim, untuk dilihat semua orang adalah wawasannya yang mendalam, yang memang merupakan pengaruh Islam terhadap dirinya,” kata pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei dilansir dari Abna, Selasa (14/12).

Selama masa hidupnya, Zainab adalah dimensi yang paling terlihat dan menonjol dari kepribadiannya. Kejadian seperti hari Asyura tidak dapat menghancurkan Zainab. Kemuliaan dan keagungan artifisial dari rezim yang menindas dan kejam, seperti Yazid dan Ubayd Allah ibn Ziyad, tidak dapat mempermalukan Zainab.

Zainab mempertahankan keagungan dan kemuliaan spiritual yang sama di Medina, di Karbala, pusat penderitaannya; dan di istana orang-orang kejam seperti Yazid dan Ubaydillah ibn Ziyad. Sebaliknya, mereka justru dipermalukan oleh Zainab.

Yazid dan Ubaydillah ibn Ziyad penindas arogan pada masanya. Mereka dihina di hadapan wanita yang ditawan dan diborgol ini.

Zainab memiliki stabilitas dan ketenangan hati seorang mukmin. Sebagai seorang mujahid, ia memiliki bahasa yang jelas dan lugas di jalan Allah. Wawasannya yang jernih mengalir dari setiap kata-kata yang keluar dari mulut dan hatinya. Pidatonya kerap memukau pendengar.

Zainab mengajar dan mendidik orang-orang, pada saat yang sama, dia, seperti seorang ibu yang baik, menenangkan pemimpin pada masanya, Imam Sajjad (as). Di saat bersamaan, Zainab juga seperti benteng yang kuat di tengah badai, ia memberikan rasa aman dan ketenangan bagi anak-anak saudara laki-lakinya, anak-anak Hussein (as) yang meninggal dalam tragedi itu.

Dengan kepribadiannya, Zainab merangkul semua. Dengan sifat kewanitaannya yang dikaruniai Allah khususnya kepada perempuan dengan keimanan yang dalam, kemantapan hati, dan kesucian dapat memainkan peran yang luar biasa.

Jika seorang wanita dengan kualitas luar biasa seperti itu tidak ada, kemanusiaan tidak akan ada artinya. Inilah arti sebenarnya dari nilai dan jasa dalam diri seorang wanita, sesuatu yang tidak dapat dipahami oleh mentalitas Barat yang berprasangka.

“Mereka yang tidak tahu sedikit pun tentang agama atau spiritualitas tidak akan pernah bisa memahami keagungan seperti itu dalam diri seorang wanita,” kata Khamenei.

“Mereka yang mengidentifikasi wanita sebagai penghias dengan riasan, sebagai orang bodoh, dan sebagai mainan untuk permainan laki-laki, sama sekali tidak dapat memahami dasar identitas perempuan dalam logika dan sudut pandang Islam,” tambahnya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>