Berita
Kengerian Ketika Malaikat Mencabut Nyawa para Musuh Nabi SAW
Nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling lembut dan penuh kasih serta sayang kepada umat manusia. Namun, orang-orang kafir sudah sangat berlebihan dalam berbuat dosa sehingga mereka memerangi Rasulullah SAW yang jujur dan penuh cinta kasih. Di dalam Surat Al-Anfal Ayat 50 dan tafsirnya dijelaskan bahwa Allah SWT memberi tahu kepada Nabi Muhammad betapa mengerikannya […]
Nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling lembut dan penuh kasih serta sayang kepada umat manusia. Namun, orang-orang kafir sudah sangat berlebihan dalam berbuat dosa sehingga mereka memerangi Rasulullah SAW yang jujur dan penuh cinta kasih.
Di dalam Surat Al-Anfal Ayat 50 dan tafsirnya dijelaskan bahwa Allah SWT memberi tahu kepada Nabi Muhammad betapa mengerikannya ketika malaikat mencabut nyawa orang kafir yang memusuhi dan memerangi Nabi. Dijelaskan, jika manusia bisa melihat kengerian ini mereka akan benar-benar taat kepada Allah karena sangat takut.
وَلَوْ تَرٰٓى اِذْ يَتَوَفَّى الَّذِيْنَ كَفَرُوا الْمَلٰۤىِٕكَةُ يَضْرِبُوْنَ وُجُوْهَهُمْ وَاَدْبَارَهُمْۚ وَذُوْقُوْا عَذَابَ الْحَرِيْقِ
Dan sekiranya kamu melihat ketika para malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir sambil memukul wajah dan punggung mereka (dan berkata), “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar.” (QS Al-Anfal: 50)
Tafsir Kementerian Agama menerangkan, dalam ayat ini Allah menjelaskan seandainya Rasulullah SAW melihat dengan mata kepala sendiri keadaan orang-orang kafir Quraisy ketika dicabut nyawanya oleh para malaikat, sambil memukul muka dan bagian belakangnya, tentulah Rasulullah akan merasa ngeri melihat azab itu.
Di samping azab-azab yang dirasakan oleh tubuhnya, mereka (kafir Quraisy) menderita kesakitan karena hardikan dari malaikat yang berkata, “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar.”
Sebenarnya apa yang diterangkan Allah pada ayat ini adalah persoalan yang termasuk perkara gaib. Manusia tidak dapat melihat dan menyaksikan azab itu.
Seandainya mereka dapat melihat, tentulah mereka akan menyaksikan suatu kejadian yang dahsyat. Sehingga dapat menjadikan orang kafir lari dari kekafirannya, dan orang-orang zalim berhenti dari kezalimannya karena takut akibat-akibatnya.
Menurut suatu riwayat, maksud ayat ini adalah kaum Muslimin memukul mereka (kafir Quraisy) dari depan, sedang para malaikat memukul mereka dari belakang ketika Perang Badar. Hal ini menunjukkan mukjizat Nabi dalam menghadapi tentara Quraisy yang cukup besar.
Dalam Perang Badar, tentara Quraisy jauh lebih banyak daripada pasukan Muslim. Namun pihak Muslim dapat mengalahkan mereka dalam peperangan meski jumlah pasukan Muslim jauh lebih sedikit.
-
Multimedia19 jam lalu
FOTO: Denny JA Lantik 11 Duta Puisi Esai
-
POLITIK22 jam lalu
Sandiaga Uno Tegaskan Masih Nunggu Hasil Putusan Mukernas PPP soal Posisi Ketua Umum
-
POLITIK24 jam lalu
Pramono Anung Janji Akusisi Program Kandidat Lain untuk Membangun Jakarta
-
POLITIK21 jam lalu
PKB Ajukan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional, Cak Imin: Waktunya Dikenang
-
Nusantara20 jam lalu
Pemilik Kendaraan Bermotor Siap Menghadapi Dua Pajak Baru Mulai Januari 2025
-
Multimedia3 jam lalu
FOTO: Denny JA Serahkan Puisi Esai Awards 2024 Kepada Datuk Jasni Maltani
-
Ragam7 jam lalu
Opini Denny JA: Memperbincangkan Angkatan Puisi Esai
-
Jabodetabek21 jam lalu
Seorang Bocah 2 Tahun Hanyut di Sungai Ciliwung Bogor Saat Bermain