Update Bus Versus KA, Korban Meninggal Menjadi 6 Orang


Petugas mengevakuasi korban kecelakaan bus PO Harapan Jaya versus Kereta Api di Tulung Agung.

AKTUALITAS.ID – Jumlah korban meninggal dunia dalam kecelakaan melibatkan Bus Harapan Jaya dengan Kereta Api Rapih Dhoho di Tulungagung bertambah lagi. Salah satu korban Guntur (35), warga Batangsaren, Kecamatan Kauman, Tulungagung, yang terluka parah dan sempat dirujuk ke RSUD dr Saiful Anwar Malang, akhirnya meninggal dunia.

Seiring dengan penambahan korban meninggal, berarti saat ini total sudah 6 penumpang Buss PO Harapan Jaya yang meningal dunia saat Bus Harapan Jaya itu bertabrakan dengan KA Rapih Dhoho.

“Korban yang meninggal ini bernama Guntur. Kondisi lukanya parah, sudah dilakukan penanganan namun (akhirnya) meninggal,” ujar Kasat Lantas Polres Tulungagung AKP Muhammad Bayu Agustyan di Tulungagung, Senin (28/2/2022).

Seperti diberitakan, sebanyak 14 orang menjalani perawatan di rumah sakit, 4 tewas di lokasi kejadian dan dua lainnya meninggal di rumah sakit, saat bus PO Harapan Jaya tertabrak KA Rapih Dhoho di perlintasan kereta Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung Minggu (27/2/2022) pukul 05.10 WIB.

Sebelumnya, Guntur seperti korban yang lain menjalani perawatan di RS Dr Iskhak Tulungagung. Tapi karena kondisinya mengalami pemburukan, Guntur akhirnya dirujuk ke RSUD dr Saiful Anwar Malang pada Minggu (27/2/2022) malam dan menghembuskan nafasnya yang terakhir pada Senin (28/2/2022) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

Guntur meninggal dunia menyusul 5 rekanya yang lebih dulu meninggal. Mereka adalah Intan Wulandari (20), Desa Gedingan, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung; Evi Mafidatul Afifah (32), Desa Batangsaren, Kecamatan Kauman, Tulungagung; Mustainah (50), Desa Ketanon, Kecamatan, Kedungwaru, Tulungagung; dan Faizal Nuriansyah (20) Dusun Genengan, Desa Punjul, Kecamatan Karangrejo, Tulungagung, dan Margono Hadi Santoso (20), Desa Bago, Kecamatan/Kabupaten Tulungagung,

Sementara, sejumlah penumpang yang sebelumnya menjalani perawatan di RS Dr Iskhak Tulungagung, berangsur diperbolehkan pulang. Hingga Minggu malam, sudah 5 pasien yang diperbolehkan pulang dan 8 lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Sementara jajaran kepolisian sudah meminta keterangan pada 5 orang saksi terkait musibah tersebut. Mereka diantaranya para penumpang, sopir dan kernet bus maut tersebut.

Pengemudi Bus Septianto Dhany Istyawan (34), yang warga Desa Mulyosari, Kecamatan Pagerwojo, sempat menjalani perawatan dan sampai saat ini juga masih berstatus saksi. Olah TKP terkait musibah itu juga masih dilakukan melibatkan jajaran Polda Jawa Timur dan Korlantas Mabes Polri.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>