Kumpulkan Pakar Energi, PYC International Energy Conference 2023 Berikan Masukkan Untuk Transisi Energi


AKTUALITAS.ID – Bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) menyelenggarakan PYC International Energy Conference 2023. Dalam kegiatan yang juga bagian dari Keketuaan Indonesia di ASEAN dan Kegiatan HUT Pertambangan dan Energi ke 78 ini dihadirkan para pakar dan pemangku kepentingan energi dari dalam dan luar negeri.

Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam sambutannya mengapresiasi penyelenggaraan acara ini karena menurutnya dalam melaksanakan transisi energi di ASEAN dan Indonesia diperlukan kolaborasi dengan banyak mitra serta pemangku kepentingan.

“Sungguh suatu kebahagiaan bagi saya untuk menyambut hangat seluruh peserta Konferensi Energi Internasional PYC 2023, sebagai bagian acara dari Keketuaan Indonesia di ASEAN. Apresiasi setinggi-tingginya saya sampaikan kepada Purnomo Yusgiantoro Center yang telah menyelenggarakan acara bergengsi ini dengan baik. Kepada peserta yang hadir agar dapat berpartisipasi secara aktif dan keterlibatan konstruktif dalam Konferensi ini,” ujar Arifin sesaat sebelum membuka konferensi bersama Dewan Pembina PYC Purnomo Yusgiantoro dan Ketua Umum PYC Filda C. Yusgiantoro, Jumat (15/9).

Arifin mendorong negara-negara ASEAN agar terjalin kerja sama yang berkelanjutan untuk memastikan kemitraan inklusif dalam mempercepat transisi energi, meningkatkan keamanan energi, dan meningkatkan konektivitas.

“Saya juga ingin mendorong kerja sama berkelanjutan dari negara-negara anggota ASEAN dan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan kemitraan inklusif dalam mempercepat transisi energi, meningkatkan keamanan energi, dan meningkatkan konektivitas,” lanjut Arifin.

Pernyataan yang sama juga dinyatakan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam konferensi pers, menurutnya kegiatan yang dilaksanakan PYC ini merupakan bagian dari kontribusi para pakar, pemangku kepentingan dari dalam dan luar negeri memberikan sharing pengalaman dalam melaksanakan transisi energi.

“Kegiatan yang dilaksanakan PYC ini merupakan bagian dari kontribusi mereka pertama tentunya untuk Indonesia dalam melaksanakan transisi energi yang tentunya saja melaksanakannya perlu mendapat banyak support, perlu advokasi perlu menjelaskan kepada masyarakat, perlu menyampaikan apa yang bisa berjalan dan apa yang tidak berjalan, perlu memberikan penekanan-penekanan misalkan untuk tema yang sekarang adalah inklusif inikan beberapa menjadi counter yang perlu kita dari awal sampaikan bahwa transisi energi ini memberikan manfaat secara nasional secara lengkap ke seluruh lapisan masyarakat,” kata Dadan.

Indonesia sendiri lanjut Dadan, dalam melaksanakan transisi energi tentu perlu mendapat banyak support, advokasi ke masyarakat, menyampaikan apa yang bisa berjalan dan apa yang tidak berjalan, memberikan penekanan, misalknya untuk tema yang sekarang adalah inklusif inikan beberapa menjadi counter yang perlu sejak awal sampaikan bahwa transisi energi ini memberikan manfaat secara nasional secara lengkap ke seluruh lapisan masyarakat.

Dalam kegiatan PYC International Energy Conference 2023 ini selain mempertemukan para pakar energi dan pembuat kebijakan juga dilaksanakan PYC IEC Paper Competition dengan tema ” Energy Security for a Suistanble Future” dan hal ini menurut Dadan sangat bermanfaat untuk mendapatkan terobosan-terobosan dalam melaksanakan transisi energi.

“Transisi energi itu memerlukan inovasi-inovasi per sekarang ini kita bertumpu kepada teknologi-teknologi konvensional tetapi saya sangat yakin dan harus sama sama kita dorong adalah inovasi-inovasi yang biasanya muncul dari karangan para peneliti-peneliti,” tutur Dadan.

Sementara itu, Ketua Umum PYC Filda C. Yusgiantoro yang mendampingi Sekretaris Jenderal dalam Konferensi Pers menyatakan, bahwa acara Konferensi internasional ini merupakan agenda rutin PYC yang diselenggarakan 2 tahun sekali dan penyelenggaraan kali ini merupakan yang keempat kalinya.

Tujuan Konferensi yang mempertemukan para pakar energi ini untuk menghasilkan ringkasan kebijakan (policy brief) yang akan diberikan kepada pemerintah Indonesia sebagai masukkan. Ringkasan kebijakan ini diharapkan dapat menciptakan peta jalan transisi energi yang inklusif. Peta jalan ini juga diharapkan dapat menjadi sinyal bagi kawasan ASEAN bahwa Indonesia dapat menjadi pelopor dalam merumuskan kebijakan energi yang inklusif.

“Hasil diskusi dengan para pakar yang kami undang dikegiatan ini akan kami tuangkan dalam yang namanya policy brief yang akan kami berikan kepada Pemerintah dan tentunya kepada Kementerian ESDM juga sebagai rekomendasi. Ringkasan, kebijakan dari policy brief ini diharapkan dapat menciptakan peta jalan transisi energi yang lebih inklusif dan dapat menjadi bahan pembelajaran bagi kawasan ASEAN dan Indonesia dapat menjadi pelopor dalam merumuskan peta jalan transisi energi yang lebih inklusif,” tutup Filda. (Red)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>