BPS Catat Inflasi November 2023 Tembus 2,86%


Badan Pusat Statistik (BPS)

AKTUALITAS.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada November 2023 sebesar 2,86% secara tahunan (year on year/yoy) atau terhadap November 2022. Sedangkan secara bulanan sebesar 0,38% (month to month/mtm). Sementara, inflasi tahun kalender (November 2023 terhadap Desember 2022) tercatat sebesar 2,19%.

Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud dalam rilis berita statistik pada Jumat 1 Desember 2023.

“Tingkat inflasi bulanan November 2023 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 2,56 persen dan bulan yang sama tahun lalu,” kata Edy yang dipantau secara daring pada, Jumat (1/12/2023).

Kemudian, Edy menjelaskan peningkatan inflasi secara tahun ini terjadi karena adanya peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,85 pada November 2022 menjadi 116,08 pada November 2023.

Lebih rinci, berdasarkan kelompok pengeluaran inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,71% dengan andil 1,72% terhadap inflasi umum.

“Komoditas yang mengambil andil terbesar dari kelompok ini adalah beras sebesar 0,58 persen, cabai merah 0,19 persen, rokok kretek filter 0,18 persen, cabai rawit, 0,10 persen, daging ayam ras 0,09 persen, bawang putih 0,07 persen,” ucap Edy.

Sementara, beberapa komoditas lainnya yang menjadi penyumbang inflasi tahunan pada November 2023 yaitu emas perhiasan dengan andil 0,11% (yoy) biya kontrak rumah 0,10% (yoy).

Tidak hanya itu, Edy juga melaporkan sebaran inflasi secara tahunan berdasarkan wilayah secara umum dari 97 kota IHK, terdapat 57 kota mengalami inflasi tahunan lebih tinggi dari inflasi nasional.

Sebaran inflasi tertinggi di masing-masing pulau tersebut adalah, Sumatera dengan inflasi tertingginya di kota Tanjung Pandan sebesar 5,89%, lalu Jawa di kota Sumenep 5,51%, Maluku dan Papua di Kota Merauke 5,25%, Sulawesi di Kota Luwuk 4,59% dan di Pulau Bali Nusa Tenggara di kota Singaraja 4,47%.

Sebagai tambahan, tekanan inflasi tahunan komponen harga diatur pemerintah lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dengan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah rokok kretek filter, rokok putih, tarif angkutan udara, dan tarif air minum PAM. (RAFI)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>