Hikmah Peristiwa Isra Mi’raj, Bukti dari Kebesaran dan Keagungan Allah SWT


Ilustrasi Isra Miraj. (Foto: Getty Images)

AKTUALITAS.ID – Umat Muslim di seluruh dunia akan memperingati peristiwa Isra mi’raj pada 8 Februari 2024 mendatang. Isra mi’raj merupakan salah satu peristiwa besar dalam sejarah peradaban Islam.

Isra’ Mi’raj adalah sebuah peristiwa yang sangat penting bagi umat Islam, meski pada saat itu banyak umat dalam hal ini kaum Quraisy ingkar terhadap kisah yang disampaikan Nabi Muhammad. Bahkan sebagian kaum muslimin ada yang kembali murtad karena tidak percaya terhadap kisah yang disampaikan Nabi.

Isra’ adalah perjalanan Nabi Muhammad saw dari Masjidil Haram di Kota Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina yang berjarak lebih kurang 1.500 kilometer. Sedangkan Mi’raj adalah perjalanan Nabi Muhammad saw dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha yakni tempat di langit yang bersifat ghaib, tidak mungkin dijangkau oleh panca indera manusia, bahkan tidak dapat dijangkau oleh akal pikiran manusia.

Dua perjalanan itu ditempuh Nabi Muhammad dalam satu malam, seperti dijelaskan dalam surat Al-Isra ayat pertama.

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya: “Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Dilansir dari NU Online, dalam ayat di atas Allah memulai firman-Nya dengan kalimat ‘Subhana’ untuk menunjukkan kesucian-Nya dari sifat-sifat yang tidak layak serta meyakinkan umat manusia akan sifat-sifat agung-Nya.

Kalimat tersebut juga menjadi ungkapan atas kebesaran Allah SWT yang telah memperjalankan Nabi Muhammad SAW dalam sebuah perjalanan singkat pada malam hari, dengan jarak tempuh yang sangat jauh.

Diketahui bahwasanya Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, yang berarti dari Makkah ke Yerusalem. Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga dinaikan ke langit menuju Sidratul Muntaha.

Pada saat itu pula lah, Nabi Muhammad SAW menerima ketetapan sholat lima waktu untuk pertama kali.

Dalam sumber berbeda, Mayoritas ulama Muslim telah sepakat bahwa perjalanan ini dilakukan secara fisik dan spiritual. Tanpa bermaksud untuk mengatakan bahwa peristiwa besar ini hanya mimpi, para ulama sepakat Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dengan ruh, sedangkan jasadnya tidak meninggalkan tempat.

Dalam memperingati peristiwa yang agung ini, hendaknya kita dapat mengambil pelajaran dan melakukan amalan-amalan yang menambah keimanan, seperti banyak berzikir dan berdoa.

Adapun pelajaran yang dapat diambil melalui peristiwa besar ini adalah:

1. Bentuk Kebesaran Allah SWT.

Isra mi’raj merupakan bentuk kebesaran Allah SWT. Dalam peristiwa ini Allah SWT dapat memperjalankan Nabi Muhammad SAW dalam sebuah perjalanan jauh dengan waktu satu malam. Hal ini membuktikan bahwasanya tiada hal yang mustahil bagi Allah SWT.

Selain itu, perjalanan ini juga merupakan bentuk kemuliaan dan keistimewaan yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad SAW.

2. Kewajiban Melaksanakan Sholat Lima Waktu

Dengan adanya peristiwa isra mi’raj, maka setiap muslim wajib untuk menghadap (mi’raj) kepada Allah SWT setiap lima waktu dalam sehari.

3. Dua Tempat Suci

Dalam peristiwa isra mi’raj, Nabi Muhammad SAW diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. Hal ini menjadi pelajaran bagi kita bahwa kedua masjid tersebut menjadi bagian dari tempat suci bagi umat Muslim.

Dengan demikian, isra mi’raj menjadi peristiwa besar yang mengandung banyak hikmah atau pelajaran berharga bagi umat muslim. Adapun yang utama dari peristiwa ini adalah bagaimana kita melihat bukti dari kebesaran dan keagungan Allah SWT. (YAN KUSUMA/RAFI)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>