Kisah Nabi Musa dan Gunung Sinai


Gunung Sinai, tempat Nabi Musa menerima 10 Perintah Tuhan, adalah objek wisata paling ikonik di Jalur Sinai, Jon Arnold/Getty Images

Di sebuah gunung terpencil di Semenanjung Sinai, Mesir terdapat sebuah negeri yang memiliki nilai sejarah dan spiritual yang sangat besar. Itu adalah Gunung Sinai yang diyakini oleh umat Islam, Kristen, dan Yahudi memiliki sejarah dan ikatan kuat dari leluhur mereka akan kenangan di wilayah tersebut.

Dilansir dari About Islam, Selasa (24/8), baik Islam, Kristen dan Yahudi memiliki ikatan spiritualitas akan kisah Nabi Musa di gunung Sinai. Di Gunung Sinai, Nabi Musa mendapatkan salah satu mukjizat terbesarnya ketika ia memimpin orang-orang Ibrani keluar dari Mesir.

Nabi Musa AS berbicara dengan Allah SWT di Gunung Sinai. Nabi Musa AS juga membelah Laut Merah di gunung tersebut.

Pada abad ke-4 masehi, orang-orang Kristen Koptik datang ke gunung dan mendirikan sebuah gereja kecil di tempat yang diyakini bahwa Tuhan berbicara kepada Musa dalam bentuk semak yang terbakar. Bagi umat Islam, kisah ini diceritakan dalam Alquran pada surat Al-‘Araf ayat 143.

Masih di Gunung Sinai juga berdiri sebuah Biara St. Catherine yang dipuja oleh banyak orang sebagai salah satu tempat paling suci di bumi. Biara ini telah bertahan dari banyak kelompok perampok gurun selama 1.500 tahun terakhir.

Umat Muslim membiarkannya utuh bahkan selama Perang Salib karena untuk menghormati sejarah Nabi Musa. Biara tersebut merupakan tempat bagi Bani Israil menunggu Musa selama 40 hari.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>