Bolehkah Niat Puasa Ramadhan Diucapkan dalam Hati? Berikut Penjelasannya 


Ilustrasi. Niat puasa Ramadhan. (Freepik)

AKTUALITAS.ID – Bulan Ramadhan tahun ini hanya tinggal menghitung hari. Sebelum menyambut bulan yang suci ini, ada baiknya kita mencari tahu ilmu mengenai bulan Ramadhan ini. Salah satunya mengenai cara mengucapkan niat berpuasa.

Sebelum melakukan aktivitas sehari-hari, umat Islam diwajibkan untuk berdoa. Begitu pula sebelum menunaikan ibadah, umat muslim diharuskan berniat terlebih dahulu.

Mengucapkan niat merupakan bagian dari rukun puasa. Jika sebuah ibadah tidak disertai dengan niat, maka ibadah tersebut dianggap tidak sah dan tidak berpahala.

Lalu bolehkah niat puasa Ramadhan diucapkan dalam hati? Begini penjelasannya!

Dilansir dari NU Online waktu untuk melafalkan niat puasa harus dilakukan pada malam hari. Mulai dari ba’da maghrib sampai dengan terbit fajar. Jika dilakukan di luar waktu tersebut, maka niatnya tidak sah dan otomatis puasanya juga tidak sah.

Hal ini tercantum dalam hadist riwayat Imam ad-Daru Quthni (21/400):

مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ {الدار قطني وصحيحه عن عائشة}

“Barangsiapa tidak berniat puasa sebelum fajar subuh, maka tidak ada puasa baginya.” Juga dalam hadits daru Qathni yang Lain (2/172):

لا صيام لمن لم يفرضه من اليل

“Tidak ada puasa bagi orang yang tidak meniatkan puasa semenjak malam.”

Untuk penjelasan mengenai niat yang hanya diucapkan dalam hati, beberapa rujukan menjelaskan secara gamblang jika niat puasa Ramadhan harus dalam hati, sedangkan melafalkannya hanya sunnah.

Di bawah ini beberapa ibarat terkait bagaimana hakikat niat puasa Ramadhan:

Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ (II/23) menjelaskan bahwa sesugguhnya niat dalam hati tanpa lisan sudah cukup:

فإن نوى بقلبه دون لسانه أجزاه

“Sesungguhnya niat dengan hati tanpa lisan sudah cukup.” (Imam Nawawi, Al-Majmu’, Daarul ‘Âlimil Kutub, halaman 23)

Dalam kitab I’anatu Thalibin pada bab puasa (صوم), keterangan senada juga ditemukan.

النيات با لقلب ولا يشترط التلفظ بها بل يندب

“Niat itu dengan hati, dan tidak disyaratkan mengucapkannya. Tetapi mengucapkan niat itu disunahkan.” (Sayid Bakri, I’anatu Thalibin, Surabaya, Hidayah, halaman 221)

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa niat puasa boleh diucapkan dalam hati saja dan melafalkannya hanya sunnah. Jika kita lupa untuk mengucapkannya tetapi sudah memiliki niat di dalam hati, maka puasa Ramadhan kita tetap sah. (YAN KUSUMA/RAFI)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>