Berita
Hotman Paris Desak Presiden Jokowi Perhatikan Kasus Pembunuhan Vina
AKTUALITAS.ID – Pengacara kondang, Hotman Paris, menyuarakan keprihatinannya terhadap situasi hukum di Indonesia menyusul perkembangan terbaru dalam kasus pembunuhan Vina.
Dalam sesi konferensi pers yang digelar Polda Jabar di Mapolda Jabar pada Minggu (26/5/2024), tersangka Pegi alias Perong membuat pernyataan mengejutkan dengan membantah tuduhan pembunuhan terhadap Vina dan Eky yang terjadi delapan tahun silam.
Menanggapi pernyataan Pegi, Hotman Paris melalui akun Instagram resminya, @hotmanparisofficial, meminta perhatian langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam unggahannya, Hotman menulis, “Aduh apa yang terjadi hukum di Negeri ini? Pak Jokowi please help! Darurat hukum! Yang dua DPO katanya Fiksi? Tidak eksis? What? Kasihan lihat muka Pegy!”
Seruan Hotman ini menunjukkan kekhawatirannya terhadap sistem peradilan di Indonesia yang dianggapnya sedang dalam kondisi darurat.
Dalam sesi rilis tersebut, Polda Jabar juga mengumumkan pencabutan nama Andi dan Dani dari Daftar Pencarian Orang (DPO). Sebelumnya, Polda Jabar telah menyebarkan ciri-ciri kedua orang tersebut sebagai buronan. Namun, berdasarkan informasi terbaru, pencabutan tersebut dilakukan karena penetapan DPO terhadap Andi dan Dani hanya didasarkan pada ‘asal sebut’. Dengan demikian, Pegi menjadi satu-satunya tersangka yang tersisa dalam kasus pembunuhan sadis terhadap Vina dan Eky yang terjadi pada tahun 2016.
Dalam kasus ini, sebanyak 11 orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Tujuh orang di antaranya telah dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Selain itu, Saka Tatal, yang masih di bawah umur pada saat kejadian, dijatuhi hukuman 8 tahun penjara.
Perkembangan kasus ini menambah panjang daftar permasalahan hukum yang mencuat di tanah air, dan seruan Hotman Paris diharapkan dapat memicu perhatian lebih dari pihak berwenang, termasuk Presiden Jokowi, untuk meninjau kembali penanganan kasus-kasus besar yang mendapat sorotan publik. Hotman Paris sendiri dikenal sebagai advokat yang kerap vokal dalam menyuarakan ketidakadilan dan kekurangan dalam sistem hukum Indonesia.
Kasus pembunuhan Vina dan Eky yang terjadi delapan tahun silam ini masih menyisakan banyak tanda tanya dan kontroversi, terutama dengan munculnya pernyataan dari tersangka yang membantah keterlibatannya. Dengan pencabutan nama dua DPO dan hanya tersisanya Pegi sebagai tersangka, publik menanti bagaimana perkembangan lanjutan dari kasus ini serta keadilan yang seharusnya ditegakkan. (NOUFAL/RAFI)
-
Multimedia21 hours ago
FOTO: Bawaslu Gelar Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu
-
POLITIK17 hours ago
Ketua Komisi II Menentang Pembentukan KPU-Bawaslu Ad Hoc
-
EkBis17 hours ago
Bayar Pakai QRIS Kena PPN 12%: Penjelasan dan Simulasi Kenaikan Pajak
-
POLITIK15 hours ago
PDIP Optimis Wacana Pemilihan Kepala Daerah oleh DPRD Ditolak Masyarakat
-
Nasional19 hours ago
Yenny Wahid Kritik Rencana Kenaikan PPN 12 Persen di Haul ke-15 Gus Dur
-
POLITIK23 hours ago
Ketum Hanura Ingatkan Peran Partai Kecil dalam Pembentukan Indonesia
-
POLITIK11 hours ago
Gerindra: PDIP Berperan dalam Kenaikan PPN 12 Persen, Jangan Bermain Peran Korban
-
Jabodetabek21 hours ago
PDIP Menolak Kenaikan Tarif TransJakarta, Usulkan Paket Transportasi Bulanan yang Terjangkau