Connect with us

Dunia

Korea Utara Klaim Rudal Hwasong-19 Mampu Jangkau Seluruh Wilayah AS

Published

pada

Ilustrasi, Foro: Ist

AKTUALITAS.ID – Korea Utara terus memperkuat kekuatan militernya dengan melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) baru bernama Hwasong-19, yang diklaim sebagai salah satu rudal terkuat di dunia. Rudal berbahan bakar padat ini diuji coba pada Kamis (31/10/2024), terbang dengan ketinggian yang lebih tinggi dari peluncuran sebelumnya, dan mendarat di perairan antara Jepang dan Rusia, seperti dikonfirmasi oleh Korea Selatan dan Jepang.

Hwasong-19 diklaim berpotensi menjangkau seluruh wilayah Amerika Serikat, menandakan ambisi Korea Utara dalam pengembangan sistem persenjataan nuklir jarak jauh. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, yang menyaksikan langsung peluncuran ini, menyatakan bahwa keberhasilan uji coba ini membuktikan posisi kuat negaranya dalam pengembangan senjata nuklir global, sebagaimana dilaporkan media negara KCNA.

Langkah Korea Utara ini mendapat kecaman keras dari Amerika Serikat dan sekutunya, termasuk Korea Selatan, Jepang, Eropa, serta PBB. Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengatakan bahwa Pentagon sedang menilai potensi ancaman dari rudal ini.

Menurut KCNA, peluncuran Hwasong-19 disebut tidak mengancam keselamatan negara-negara tetangga dan dilakukan sebagai respons terhadap ancaman dari musuh Korea Utara. Hwasong-19 diuji bersamaan dengan Hwasong-18, rudal ICBM berbahan bakar padat lain yang pertama kali diuji tahun lalu. Rudal berbahan bakar padat memiliki keunggulan operasional karena tidak memerlukan pengisian bahan bakar sebelum peluncuran, sehingga lebih mudah dioperasikan dan sulit dideteksi.

Foto-foto yang dirilis KCNA menunjukkan rudal multi-tahap besar diluncurkan dari kendaraan transporter-erector-launcher (TEL). Beberapa gambar yang diambil dari kamera pada rudal juga menunjukkan pemandangan Bumi dari ketinggian.

KCNA melaporkan bahwa rudal Hwasong-19 terbang sejauh 1.001,2 km dalam waktu 5.156 detik dan mencapai ketinggian maksimum 7.687,5 km sebelum jatuh di Laut Timur, lepas pantai Semenanjung Korea. Peluncuran ini dilakukan beberapa hari menjelang pemilihan presiden AS, meningkatkan ketegangan di kawasan Asia-Pasifik. (Damar Ramadhan)

Trending

Exit mobile version