DUNIA
Enam Pria Dieksekusi Mati di Depan Umum oleh Kelompok Bersenjata Myanmar

AKTUALITAS.ID – Dalam sebuah tindakan mengejutkan, kelompok etnis bersenjata Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA) mengeksekusi mati enam pria di depan umum setelah menggelar persidangan terbuka di wilayah yang mereka kuasai, dekat perbatasan China. Eksekusi yang terjadi pada Kamis (5/12/2024) ini menarik perhatian luas dan menambah daftar kekerasan yang melanda Myanmar pasca kudeta militer tahun 2021.
Laporan menyebutkan bahwa total 14 orang diadili oleh MNDAA atas berbagai tuduhan, termasuk perampokan, penculikan, dan pembunuhan. Foto-foto yang dirilis oleh media lokal afiliasi MNDAA, The Kokang, menunjukkan para terdakwa, yang mengenakan pakaian olahraga berwarna biru, dijadikan tontonan di hadapan sekitar 1.000 orang yang hadir di kota Laukkai, berjarak sekitar 5 kilometer dari Provinsi Yunnan, China.
Selama persidangan, semua terdakwa terlihat mengenakan plakat bertuliskan “penjahat” dalam huruf karakter China. Enam pria yang dijatuhi hukuman mati langsung dieksekusi di lokasi setelah sidang berakhir. Sementara itu, rincian mengenai hukuman delapan terdakwa lainnya belum diumumkan.
Praktik pengadilan dan eksekusi semacam ini bukanlah hal baru bagi kelompok-kelompok etnis bersenjata di Myanmar, yang sering menerapkan sistem hukum mereka sendiri di wilayah kekuasaan masing-masing. MNDAA sendiri sebelumnya telah mengeksekusi mati anggotanya sendiri atas tuduhan serius, seperti pembunuhan dan penjualan senjata yang dicuri.
Kekacauan terus melanda Myanmar sejak kudeta militer pada tahun 2021, yang telah memicu konflik berkepanjangan antara junta militer dan berbagai kelompok pemberontak etnis, termasuk Pasukan Pertahanan Rakyat yang baru muncul. Sebuah eksekusi oleh junta militer pada tahun 2022 menandai kembalinya praktik eksekusi yudisial di Myanmar, setelah beberapa dekade absen.
Tindakan kekerasan ini sekali lagi menunjukkan betapa rentannya situasi keamanan dan kemanusiaan di Myanmar, di mana hukum dan keadilan sering kali diambil alih oleh kekuatan bersenjata. Penetrasi kekuatan militer dan kelompok bersenjata membuat rakyat sipil berada dalam posisi yang sangat berbahaya. (Enal Kaisar)
-
EKBIS16/04/2025 10:30 WIB
Was-Was Data China, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.825 per Dolar AS
-
EKBIS16/04/2025 12:30 WIB
Harga Minyak Dunia Tumbang, Brent dan WTI Anjlok
-
NASIONAL15/04/2025 22:00 WIB
Geledah Rumah Hakim Djuyamto, Kejagung Hanya Temukan 3 Handphone
-
FOTO15/04/2025 21:38 WIB
FOTO: KWP Gelar Halal Bihalal 2025 Bersama DPR
-
FOTO15/04/2025 20:59 WIB
FOTO: Peringatan HUT ke-17 Bawaslu
-
JABODETABEK15/04/2025 20:00 WIB
Akhir April, Transjabodetabek Blok M–Alam Sutera Siap Diluncurkan
-
RAGAM15/04/2025 20:30 WIB
Konser Budaya Indonesia-Rusia Meriahkan 75 Tahun Hubungan Diplomatik
-
RAGAM15/04/2025 22:30 WIB
Diabetes Bisa Serang Ginjal hingga Mata, Dokter Spesialis: Jaga Gula Darah Sejak Dini!