Connect with us

DUNIA

Arab Saudi Siap Hadapi Gelombang Panas Ekstrem Jelang Musim Haji 2025

Aktualitas.id -

Ilustrasi

AKTUALITAS.ID – Arab Saudi mempersiapkan diri menghadapi suhu panas ekstrem yang diperkirakan akan menyelimuti kota Mekkah saat pelaksanaan ibadah haji tahun 2025.

Langkah ini diambil setelah tragedi tahun lalu, di mana sekitar 1.300 jemaah haji kehilangan nyawa akibat gelombang panas yang mencapai 51,8 derajat Celcius.

Penyelenggaraan haji yang berlangsung selama lima hingga enam hari tersebut mengungkapkan bahwa kebutuhan akan mitigasi risiko terkait panas ekstrem menjadi sangat mendesak.

Para korban sebagian besar adalah jemaah yang tidak memiliki visa haji resmi, sehingga mereka tidak dapat mengakses fasilitas seperti tenda ber-AC yang disiapkan untuk jemaah terdaftar.

Abderrezak Bouchama dari Pusat Penelitian Medis Internasional Raja Abdullah menekankan pentingnya pengendalian jumlah jemaah ilegal dan meningkatkan infrastruktur keselamatan.

Ia mengingatkan bahwa pemerintah harus belajar dari pengalaman pahit ini untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.

Meskipun beberapa langkah mitigasi jangka panjang, seperti pemasangan sensor pendeteksi panas, masih dalam tahap perencanaan, pemerintah Arab Saudi telah melakukan berbagai tindakan untuk mengatasi kondisi panas ekstrem.

Ini termasuk penambahan sistem pendingin udara di Masjidil Haram dan jalur Safa-Marwa, serta penggunaan material pendingin pada jalan-jalan.

Karim Elgendy dari Chatham House mengungkapkan bahwa meskipun upaya mitigasi telah dilakukan, kondisi lingkungan yang ekstrim tahun lalu menjadi faktor utama tingginya angka kematian.

Dengan pelaksanaan haji yang bergeser mengikuti kalender lunar Islam, dampak cuaca ekstrem di masa mendatang menjadi tantangan serius.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Geophysical Research Letters memprediksi bahwa antara 2047 hingga 2086, jemaah haji kemungkinan akan menghadapi suhu yang melampaui batas bahaya ekstrem akibat perubahan iklim.

Sebagai langkah tambahan, pihak berwenang juga memperkuat fasilitas dengan distribusi air, payung, serta penyemprotan air untuk membantu jemaah mendinginkan diri.

Ahli merekomendasikan pengadaan unit pendingin bergerak di area yang padat jemaah, serta pengaturan lebih baik untuk menangani jemaah ilegal, termasuk penyediaan fasilitas pendinginan dan layanan kesehatan darurat.

Dengan strategi ini, diharapkan keselamatan jemaah haji pada tahun 2025 dapat terjamin di tengah ancaman cuaca yang semakin ekstrem. (Damar Ramadhan)

TRENDING