Connect with us

DUNIA

Kecelakaan Pesawat Beruntun, Warga Korsel Makin Takut Terbang

Aktualitas.id -

Petugas melakukan operasi penyelamatan setelah pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan di luar landasan pacu Bandara Internasional Muan, Muan, Korea Selatan, Minggu (29/12/2024). (Reuters)

AKTUALITAS.ID – Korea Selatan tengah dilanda kekhawatiran besar terkait keselamatan penerbangan setelah serangkaian insiden pesawat yang mengguncang negeri ginseng ini. Insiden terbaru terjadi pada Selasa (28/1/2025) malam, ketika pesawat Airbus A321 milik Air Busan terbakar saat bersiap lepas landas di Bandara Internasional Gimhae, Busan.

Meski 176 penumpang dan awak berhasil dievakuasi dengan selamat, tujuh orang mengalami luka ringan. Kejadian ini menambah panjang daftar kecelakaan udara yang membuat masyarakat semakin waspada.

Kekhawatiran Melonjak Pasca Insiden Maut Jeju Air

Kecelakaan Air Busan terjadi saat masyarakat masih berduka atas insiden tragis Jeju Air di Bandara Internasional Muan (29/12/2024), yang menewaskan 179 orang. Dampaknya, banyak warga Korea Selatan kini mulai mempertimbangkan ulang perjalanan udara mereka, bahkan tidak sedikit yang membatalkan penerbangan demi keselamatan.

Seo (59), yang berencana berlibur ke Sapporo, Jepang, bulan depan, memilih membatalkan penerbangannya meskipun harus kehilangan biaya lebih dari US$ 700 (sekitar Rp 11 juta).

“Dulu kecelakaan pesawat di Korea jarang terjadi, tetapi sekarang saya merasa semakin sering. Tidak ada jaminan keluarga saya aman,” ujarnya, Jumat (31/1/2025).

Kim (30), yang berencana ke Pulau Jeju, kini mencari alternatif transportasi. “Saya lebih mempertimbangkan maskapai layanan penuh yang lebih ketat dalam perawatan pesawat. Bahkan feri bisa menjadi pilihan,” katanya.

Maskapai Murah Kehilangan Kepercayaan Publik

Dua kecelakaan ini melibatkan maskapai berbiaya rendah, yang membuat kepercayaan masyarakat terhadap penerbangan murah menurun drastis. Banyak penumpang kini memilih membayar lebih mahal demi standar keselamatan yang lebih tinggi.

Di media sosial, kekhawatiran ini menjadi topik hangat. “Setelah Jeju Air dan Air Busan, saya takut terbang sekarang,” tulis seorang pengguna. Sementara yang lain mengungkapkan, “Saya rela membayar lebih untuk maskapai layanan penuh.”

Dampaknya sudah terasa. Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan mencatat pemesanan tiket maskapai berbiaya rendah turun 8,7% dalam seminggu setelah kecelakaan Jeju Air. Maskapai tersebut bahkan mengalami penurunan penumpang hingga 26,8%.

Penyebab Kecelakaan Masih Misterius

Hingga kini, penyebab pasti kecelakaan Jeju Air masih belum terungkap, menambah keresahan publik. Sementara itu, insiden Air Busan diduga akibat ledakan baterai di kabin, tetapi penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung.

Meningkatnya kecelakaan udara ini menjadi alarm bagi industri penerbangan Korea Selatan. Masyarakat kini berharap ada langkah konkret dari otoritas terkait untuk memastikan keselamatan menjadi prioritas utama di setiap penerbangan. (NAUFAL/RIHADIN)

TRENDING

Exit mobile version