Connect with us

DUNIA

Gelombang Penolakan Meluas: Ribuan Tentara IDF Desak Netanyahu Akhiri Perang

Aktualitas.id -

Pasukan Israel berpatroli di sepanjang jalan selama operasi militer di Jalur Gaza utara. (Dok. AFP)

AKTUALITAS.ID – Tekanan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengakhiri perang di Gaza semakin meningkat, bahkan dari dalam tubuh militer Israel sendiri. Sebuah gerakan bersama yang awalnya melibatkan 8.200 tentara IDF (Pasukan Pertahanan Israel) kini meluas hingga mencapai 9.800 personel. Ribuan tentara ini secara terbuka menolak perintah Netanyahu untuk melanjutkan perang dan mendesak pemerintah untuk memprioritaskan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.

Gelombang penolakan terbaru ini dipicu oleh kekhawatiran perang yang berkepanjangan dan pembatasan bantuan kemanusiaan ke Gaza justru akan membahayakan nyawa para sandera dan merusak citra Israel di mata dunia. Sebanyak 1.600 tentara tambahan, termasuk mantan pasukan terjun payung dan infanteri, menandatangani surat terbuka yang menyerukan pemerintah untuk mencapai kesepakatan pembebasan tahanan, meskipun harus mengakhiri perang.

“Kami, para pejuang dan komandan pasukan terjun payung dan infanteri… menyerukan agar para tahanan dikembalikan, bahkan jika itu berarti menghentikan pertempuran. Ini adalah seruan untuk menyelamatkan nyawa,” demikian bunyi petikan surat yang diterbitkan oleh surat kabar Israel Yedioth Ahronoth.

Sebelumnya, berbagai kelompok dalam tubuh militer dan intelijen Israel juga telah menyampaikan seruan serupa, termasuk dokter cadangan IDF, mantan anggota unit intelijen 8200, mantan anggota Mossad, serta prajurit cadangan angkatan laut dan udara. Lebih dari 170 lulusan program elit intelijen militer Talpiot juga turut bergabung dalam gelombang protes ini.

Menanggapi aksi pembangkangan ini, Netanyahu mengecam para penandatangan surat sebagai “kelompok ekstremis pinggiran” yang berusaha memecah belah masyarakat Israel. Sementara itu, Kepala Pertahanan Israel Israel Katz menyerukan pimpinan militer untuk mengatasi isu ini. Bahkan, Kepala Angkatan Udara Israel dilaporkan memberhentikan sejumlah personel cadangan aktif yang ikut menandatangani surat protes tersebut.

Kendati demikian, gelombang penolakan terus bergulir. Hampir 150 perwira Angkatan Laut Israel juga menandatangani petisi serupa, dan ratusan prajurit dari Korps Lapis Baja dan Angkatan Laut ikut bergabung dalam protes tersebut. Tekanan dari dalam tubuh militer ini menjadi tantangan serius bagi Netanyahu di tengah perang yang terus berlanjut dan tuntutan internasional untuk gencatan senjata. (Mun/Yan Kusuma)

TRENDING

Exit mobile version