Connect with us

DUNIA

Serangan Israel Tewaskan Warga yang Berebut Bantuan di Gaza

Aktualitas.id -

Sejumlah anak Palestina tampak tengah mengantre untuk mendapatkan makanan di salah satu kamp pengungsian di Jalur Gaza. [foto: Getty Images]

AKTUALITAS.ID – Tragedi kemanusiaan kembali terjadi di Jalur Gaza. Setidaknya lima warga Palestina syahid dan puluhan lainnya luka-luka setelah militer Israel menyerang kerumunan warga yang tengah mengantre bantuan makanan di wilayah al-Mawasi, Gaza selatan, Sabtu (24/5/2025). Warga tersebut berkumpul di sekitar truk pembawa tepung bantuan langka yang sangat dibutuhkan di tengah blokade Israel yang kian mencekik.

Serangan itu terjadi di tengah kelaparan massal yang melanda Gaza, terutama bagian utara, akibat minimnya bantuan yang diizinkan masuk oleh otoritas pendudukan Israel. Militer Israel terus melanjutkan serangannya di berbagai wilayah Gaza, mengabaikan seruan gencatan senjata dari Dewan Keamanan PBB dan putusan Mahkamah Internasional untuk menghentikan potensi genosida.

Di wilayah Khan Yunis, empat warga Palestina, termasuk dua anak dan seorang wanita, tewas dalam serangan udara yang menghantam gedung apartemen di lingkungan Al-Amal. Sementara di kawasan Nuseirat, satu orang tewas dan lima lainnya termasuk seorang anak luka-luka setelah rumah mereka dibom oleh jet tempur Israel.

“Jumlah korban jiwa terus bertambah setiap jam, dan banyak yang masih tertimbun di bawah reruntuhan,” ujar otoritas medis dari Rumah Sakit Al-Awda.

Kementerian Kesehatan Gaza mencatat, sedikitnya 30 warga Palestina syahid dalam serangan terbaru sejak fajar, dan 79 orang tewas serta 211 terluka dalam 24 jam terakhir. Serangan udara dan tembakan brutal juga dilaporkan di Jabalia, Beit Lahia, dan Az-Zawayda.

Sejak dimulainya agresi besar-besaran Israel pada Oktober 2023, jumlah korban tewas mencapai 53.901 jiwa, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak. Sementara lebih dari 122.000 orang terluka, dan ribuan lainnya masih terjebak di bawah puing bangunan atau tidak bisa dijangkau karena ambulans serta tim penyelamat terus menjadi sasaran serangan.

Meski bantuan menjadi kebutuhan mendesak, hanya 92 truk bantuan yang berhasil masuk Gaza dalam tiga hari terakhir jauh dari angka yang dibutuhkan untuk menyelamatkan jutaan jiwa dari kelaparan dan krisis medis.

Direktur bantuan medis Gaza menyebutkan, “Tak ada makanan atau bantuan medis yang mencapai Gaza utara. Ini bukan sekadar krisis, ini adalah kehancuran terencana.”

Dalam situasi ini, suara dunia internasional terdengar sayup, dan tindakan nyata untuk menghentikan kekejaman yang terus berlangsung masih jauh dari harapan rakyat Gaza. (Mun)

TRENDING