Connect with us

DUNIA

Hamas Tolak Proposal Gencatan Senjata Usulan Trump

Aktualitas.id -

Arsip - Anggota kelompok perlawanan Palestina, Hamas. (Anadolu)

AKTUALITAS.ID – Amerika Serikat mengklaim bahwa Israel telah resmi menyetujui proposal gencatan senjata terbaru yang diajukan Presiden Donald Trump kepada Hamas. Namun harapan perdamaian itu langsung dibantah keras oleh kelompok perlawanan Palestina, yang menyebut proposal tersebut hanya akan memperpanjang penderitaan dan kelaparan di Gaza.

Gedung Putih melalui Sekretaris Pers Karoline Leavitt menyatakan Israel telah menandatangani proposal sebelum dikirim ke pihak Hamas. Namun, Hamas dengan tegas menyebut usulan itu gagal memenuhi tuntutan utama mereka yakni penghentian penuh perang dan pembunuhan warga sipil.

“Versi yang kami terima justru mempertahankan pembunuhan dan kelaparan sebagai realitas. Ini tidak bisa kami terima sebagai gencatan senjata,” kata anggota biro politik Hamas, Bassem Naim, Jumat (30/5/2025).

Meski menolak keras isi proposal, Hamas menyatakan tetap mempelajari isi dokumen “dengan rasa tanggung jawab nasional”. Hal ini menandai bahwa ruang negosiasi masih terbuka meski makin menyempit seiring meningkatnya kekerasan.

Di tengah ketidakpastian diplomatik, Gaza kembali dilanda gelombang serangan. Dalam 24 jam terakhir, 54 warga dilaporkan gugur akibat gempuran Israel. Serangan mematikan di al-Bureij merenggut 23 nyawa dalam satu rumah, sementara dua orang lainnya ditembak di dekat pusat bantuan yang dikelola Gaza Humanitarian Foundation (GHF), proyek distribusi pangan yang didukung AS dan Israel.

Pusat bantuan ini sendiri menuai kontroversi global karena mengesampingkan sistem distribusi PBB dan dituding gagal menjamin keselamatan warga sipil.

“Kami mempertaruhkan nyawa hanya demi sekantong tepung,” ujar Sobhi Areef, warga Gaza yang frustrasi.

Israel berdalih hanya menargetkan sel Hamas, namun laporan kematian warga sipil terus berdatangan. Uni Eropa dan Yordania bahkan menyebut taktik Israel sebagai “kelaparan sistematis”sebuah tuduhan berat yang mengindikasikan potensi pelanggaran hukum internasional.

Di tengah kecaman global dan stagnasi diplomasi, proposal gencatan senjata ini justru memperlihatkan jurang tajam antara narasi perdamaian ala Washington dan realitas kelam di Gaza. Sementara itu, jam terus berdetak bagi ratusan ribu warga yang bergelut dengan kelaparan, ketakutan, dan kehilangan. (Mun)

TRENDING

Exit mobile version