Connect with us

EkBis

BPS Prediksi Produksi Beras Tahun 2024 Turun 7,78 Persen

Published

on

Petani menggunakan alat combine memanen padi yang mereka tanam di sejumlah arela persawahan Jakarta Utara, Senin (5/8/2024). (Dokumentasi Pribadi)

AKTUALITAS.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta memperkirakan produksi beras di DKI Jakarta tahun 2024 mencapai 1.453,78 ton. Meski mengalami penurunan sebesar 7,78 persen dibandingkan tahun sebelumnya, capaian ini tetap menunjukkan potensi pertanian ibu kota di tengah berbagai tantangan.

Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta, Nurul Hasanuddin, dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (1/11/2024), menyampaikan bahwa produksi padi di DKI Jakarta sepanjang Januari-September 2024 tercatat mencapai 2.153,42 ton gabah kering giling (GKG). Jika dikonversikan, jumlah ini setara dengan 1.269,31 ton beras.

“Selama periode ini, hasil panen memang menurun sebesar 13,47 persen, atau sekitar 197,55 ton beras. Namun, potensi produksi tetap terlihat stabil dengan upaya petani kita yang terus bekerja keras,” ujar Nurul.

Pada pengamatan fase tumbuh padi melalui Survei Kerangka Sampling Area (KSA) pada September 2024, potensi produksi padi diproyeksikan akan bertambah sepanjang Oktober-Desember 2024. Diharapkan, tambahan produksi sebesar 312,96 ton GKG atau setara dengan 184,47 ton beras ini bisa mendukung kebutuhan pangan di DKI Jakarta.

Secara keseluruhan, total produksi padi di Jakarta sepanjang 2024 diperkirakan mencapai 2.466,37 ton GKG, dengan penurunan sebesar 7,77 persen dibandingkan tahun 2023. Tantangan utama dalam produksi padi ini adalah terbatasnya wilayah panen yang tersebar di tiga kabupaten/kota: Jakarta Utara dengan 2.129,16 ton GKG, Jakarta Timur 171,69 ton GKG, dan Jakarta Barat 165,52 ton GKG.

Walaupun produksi mengalami penurunan, semangat para petani di DKI Jakarta tetap tinggi. Mereka memanfaatkan lahan yang ada secara optimal, meski luas lahan baku sawah di Jakarta menjadi yang terkecil di Indonesia, hanya 414 hektare. Panen padi di Jakarta bahkan bisa dilakukan lebih dari satu kali dalam setahun, sebuah pencapaian luar biasa mengingat luas lahan yang terbatas.

“Ini menunjukkan bahwa lahan pertanian di DKI Jakarta tetap memiliki produktivitas yang baik, meskipun terbatas,” tambah Nurul. Optimisme ini memberikan harapan bagi masa depan pertanian di ibu kota, di mana berbagai pihak terus mendukung keberlanjutan sektor pangan di tengah dinamika urbanisasi. (YAN KUSUMA/RAFI)

Trending



Copyright © 2024 aktualitas.id