Connect with us

EkBis

Menkop Budi Arie Ungkap Indonesia Masih Bergantung Impor Susu

Published

pada

AKTUALITAS.ID – Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan kekhawatirannya mengenai rendahnya tingkat konsumsi susu sapi segar di Indonesia. Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu negara dengan konsumsi susu segar terendah di dunia, hanya sekitar 15 liter per kapita per tahun. Sebagai perbandingan, Vietnam memiliki konsumsi susu segar sebanyak 75 liter per kapita per tahun.

Budi menjelaskan, sekitar 80 persen pasokan susu di Indonesia masih bergantung pada impor, dengan total impor mencapai 4,4 juta ton untuk memenuhi kebutuhan 280 juta penduduk. Ia menekankan bahwa untuk mencetak sumber daya manusia yang unggul, susu merupakan komponen penting, dan ketergantungan pada impor harus segera dikurangi, i dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (11/11/2024).

Untuk itu, Budi mengusulkan berbagai kebijakan strategis untuk meningkatkan produksi susu lokal dan mencapai swasembada pangan, terutama dalam sektor susu. Salah satu upaya yang sedang digalakkan adalah memperkuat peran koperasi dalam mendistribusikan dan menyerap hasil produksi susu lokal.

Namun, Budi juga mengkritisi kebijakan perdagangan yang membuat susu impor lebih murah karena bea masuk 0 persen. Hal ini menyebabkan industri pengolahan susu lebih memilih susu impor ketimbang susu lokal. Ia menyoroti perbandingan antara Indonesia dan Selandia Baru, yang memiliki populasi sapi perah yang jauh lebih besar, yaitu 5 juta ekor untuk 5,4 juta jiwa, dibandingkan dengan Indonesia yang hanya memiliki sekitar 200 ribu ekor sapi perah.

Untuk mengatasi tantangan ini, Budi menekankan pentingnya mendirikan pabrik-pabrik pengolahan susu yang dikelola oleh koperasi, guna meningkatkan daya saing susu lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor. “Kami mendorong percepatan pendirian pabrik-pabrik pengolahan susu dari koperasi susu Indonesia,” ujar Budi.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat kemandirian sektor susu dan meningkatkan kesejahteraan peternak lokal. (Yan Kusuma)

Trending

Exit mobile version