EkBis
Harga Emas Naik Tipis Ditengah Pelemahan Dolar AS dan Ketidakpastian Geopolitik
AKTUALITAS.ID – Harga emas mencatat kenaikan pada perdagangan Senin (16/12/2024) seiring pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan ketidakpastian geopolitik global. Pelaku pasar kini tengah menanti keputusan penting dari pertemuan Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan akan memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya pada tahun ini.
Mengutip CNBC International, Selasa (17/12/2024), harga emas spot naik sebesar 0,2% ke level US$ 2.654,27 per ons, meskipun kontrak berjangka emas AS turun tipis 0,2% dan ditutup di level US$ 2.670 per ons.
Menurut Nitesh Shah, analis komoditas dari WisdomTree, ketegangan geopolitik menjadi pendorong utama kenaikan emas. Langkah Israel untuk menggandakan populasi di Dataran Tinggi Golan menambah ketidakpastian, menyusul digulingkannya rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad oleh kelompok pemberontak pekan lalu.
Tak hanya itu, aktivitas pembelian emas oleh China yang kembali meningkat turut mendorong penguatan harga. Pemerintah China berencana memperluas stimulus ekonomi demi mendorong pemulihan, yang diprediksi akan meningkatkan permintaan emas lebih jauh.
Di pasar mata uang, indeks dolar AS melemah 0,1% setelah sebelumnya sempat mencapai level tertinggi dalam tiga minggu. Pelemahan ini membuat emas lebih menarik bagi investor global karena harganya menjadi lebih terjangkau.
Sementara itu, pertemuan dua hari The Fed yang dimulai Selasa (17/12/2024) diharapkan akan menghasilkan pemangkasan suku bunga sebesar 0,25%, sekaligus memberikan pandangan baru terkait prospek ekonomi AS di tahun 2025. Namun, analis StoneX, Rhona O’Connell, memperingatkan bahwa penguatan emas dapat dibatasi jika The Fed mengisyaratkan penghentian pemangkasan suku bunga.
Citi memproyeksikan harga emas akan mencapai puncaknya antara akhir 2025 hingga awal 2026, seiring dengan stabilnya suku bunga AS.
Di sisi lain, pergerakan logam mulia lainnya cukup bervariasi. Harga perak stabil di level US$ 30,57 per ons, platinum menguat 1,1% ke US$ 934,70 per ons, sedangkan palladium turun 0,8% ke level US$ 944,37 per ons.
Dengan ketidakpastian global yang terus membayangi, emas tetap menjadi pilihan utama sebagai aset safe haven di tengah dinamika ekonomi dan politik dunia. (YAN KUSUMA/RAFI)
-
Multimedia22 jam lalu
FOTO: Denny JA Serahkan Puisi Esai Awards 2024 Kepada Datuk Jasni Maltani
-
POLITIK15 jam lalu
PKB Jadi Partai Pertama Usulkan Pemilihan Gubernur Lewat DPRD
-
EkBis17 jam lalu
Tarif PPh 15% untuk Perusahaan Asing Berlaku 2025, Tax Holiday Tetap Ada dengan Penyesuaian
-
Multimedia15 jam lalu
FOTO: Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini
-
Multimedia12 jam lalu
FOTO: Kemendag Dukung Bina Diskon Guna Genjot Daya Beli Masyarakat
-
POLITIK19 jam lalu
Usulan Prabowo soal Pemilihan Kepala Daerah oleh DPRD, Bahlil: Masih Dalam Kajian
-
Nasional13 jam lalu
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Ditunjuk Prabowo Pimpin Dewan Pertahanan Nasional
-
Jabodetabek22 jam lalu
Jelang Nataru 2025, BI Luncurkan Layanan Penukaran Uang Keliling di Katedral