Connect with us

NASIONAL

17 Orang Meninggal Dunia Akibat Longsor dan Banjir Bandang di Petungkriyono Pekalongan

Aktualitas.id -

Ilustrasi

AKTUALITAS.ID – Gempuran hujan deras di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, menyebabkan longsor dan banjir bandang yang menghantam warga setempat.

Dampaknya, 17 orang telah dinyatakan meninggal dunia, sementara delapan orang masih hilang dan delapan lainnya luka-luka.

Beberapa korban di antaranya telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kajen.

“Jumlah korban meninggal tercatat 17 orang. Yang masih hilang terlapor delapan orang. Tapi belum tahu pastinya karena data dinamis,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pekalongan, Yulian Akbar, saat dihubungi.

Pemkab Pekalongan membuka posko di Kecamatan Petungkriyono, termasuk posko kesehatan hingga posko terpadu dengan TNI-Relawan hingga dapur umum untuk memudahkan koordinasi dan menampung korban. Saat ini, Kabupaten Pekalongan berstatus tanggap bencana.

“Kami sedang membuka akses melalui jalur alternatif Wanyasa, Banjarnegara, karena banjir juga membuat akses menuju Petungkriyono terputus akibat jembatan yang rusak dan material longsor yang menutup jalan,” kata Akbar.

Pemerintah Kabupaten Pekalongan bekerja sama dengan tim SAR dan relawan untuk mengevakuasi korban dan memberikan bantuan logistik.

Namun, tantangan berupa medan berat, cuaca buruk, dan akses jalan yang terputus memperlambat proses.

“Saat ini kami memprioritaskan pembukaan jalur menuju lokasi terdampak,” tambah Akbar.

Pada video yang tersebar di media sosial memperlihatkan mobil-mobil tertimbun tanah, warga panik, dan genangan air setinggi dada di Kedungwuni.

Di Desa Kasimpar, tim SAR menghadapi medan berat dengan listrik yang padam dan hujan yang terus mengguyur.

“Gempuran hujan yang tinggi menyebabkan air sungai meluap dan merendam rumah-rumah hingga setinggi dada orang dewasa,” kata Dimas, seorang warga Kedungwuni. (Enal Kaisar)

TRENDING

Exit mobile version