Connect with us

NASIONAL

Yayasan Lentera Azzahra Dituding Belum Bayar Gaji Dosen dan Karyawan hingga Rp12 Miliar

Aktualitas.id -

Sekretaris Forum Komunikasi Dosen, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan Universitas Azzahra (FKDP&TKUA), Anggie Tanjung, S.H., M.H.,

AKTUALITAS.ID – Kabar duka kembali menghampiri dunia pendidikan Indonesia. Setelah penutupan Universitas Azzahra (UA) pada 27 Mei 2024, sekitar 120 dosen, tenaga pendidik, dan karyawan kampus tersebut hingga kini belum menerima gaji mereka.

Total gaji yang belum dibayar mencapai lebih dari Rp12 miliar, terhitung sejak empat tahun terakhir.

“Benar, kami para dosen dan karyawan UA belum dibayar hak (gaji) oleh Yayasan Lentera Azzahra (YLA) lebih dari empat tahun. Total gaji kami yang belum dibayarkan lebih dari Rp12 miliar,” kata Anggie Tanjung, S.H., M.H., Sekretaris Forum Komunikasi Dosen, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan Universitas Azzahra (FKDP&TKUA), saat dihubungi awak media pada Kamis, (6/2/025), di Jakarta.

FKDP&TKUA telah berupaya menempuh berbagai cara untuk menyelesaikan masalah ini. Pertemuan bipartit dengan pihak YLA di kampus Azzahra tidak membuahkan hasil.

FKDP&TKUA juga telah meminta bantuan mediasi dari Kepala LL Dikti Wilayah III, namun pihak YLA tidak hadir dalam mediasi tersebut.

“Saat audiensi dengan Kepala LL Dikti Wilayah III, pihak YLA hanya memberikan jawaban tertulis yang kami anggap tidak sesuai kesepakatan,” ujar Anggie Tanjung.

Akhirnya, pada Senin, (3/2/2025), FKDP&TKUA secara resmi melaporkan masalah ini ke Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemenaker). Mereka berharap pemerintah dapat membantu menyelesaikan masalah ini secara adil.

“Kami berharap pemerintah dapat membantu menyelesaikan masalah kami secara win-win solution. Jika pemerintah tidak membantu kami, maka ke mana lagi kami harus meminta bantuan?” keluh Anggie Tanjung.

Anggie Tanjung juga mengungkapkan bahwa pihak Yayasan Lentera Azzahra selalu memberikan janji-janji dan jawaban yang berbeda-beda terkait pembayaran gaji. Hal ini menimbulkan ketidakpastian dan kekecewaan di kalangan dosen dan karyawan.

“Hanya janji-janji manis saja yang kami terima selama ini,” tegasnya.

Kasus ini menambah panjang daftar permasalahan yang melanda dunia pendidikan di Indonesia. Sebelumnya, ratusan dosen ASN juga berdemonstrasi menuntut pembayaran tunjangan kinerja (Tukin).

Hal ini menunjukkan bahwa dunia pendidikan di Indonesia sedang tidak baik-baik saja dan membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

FKDP&TKUA berharap Kemenaker dapat merespons laporan mereka dengan cepat, sehingga hak-hak dosen, tenaga pendidik, dan karyawan Universitas Azzahra dapat segera terpenuhi.

Mereka juga berharap pemerintah dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk memperbaiki kondisi dunia pendidikan di Indonesia. (Yan Kusuma)

TRENDING

Exit mobile version