Connect with us

NASIONAL

Dasco: Jangan Sampai Lagi Kasus Keracunan MBG di Kupang Terulang

Aktualitas.id -

Ilustrasi Makanan Bergizi Gratis, Dok: aktualitas.id - Agus Priana

AKTUALITAS.ID – Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menegaskan harapan agar kasus keracunan siswa akibat mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak pernah terulang lagi di masa mendatang.

“Kita harapkan bahwa kejadian-kejadian yang seperti itu tidak terulang,” ujar Dasco saat memberikan respons terkait kasus di Kupang, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (28/7/2025).

Dasco menambahkan Badan Gizi Nasional (BGN) telah memiliki sistem baru dalam melakukan supervisi terkait program MBG. Menurutnya, sistem ini dirancang untuk mengecek berbagai aspek pelaksanaan program di lapangan secara menyeluruh.

“Sistem baru tersebut akan mengecek berbagai aspek, baik untuk mengecek kualitas makanan, distribusi, maupun dari sisi pembayaran dari MBG ke dapur,” jelas Dasco.

Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait kejadian keracunan MBG di Kupang. Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menyatakan bahwa laboratorium BPOM di Kupang sedang melakukan investigasi.

“Sebanyak 10 sekolah yang menjadi layanan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kupang itu lah yang kita selidiki. Saat ini laboratorium kami sedang bekerja untuk memastikan penyebabnya, dan hasilnya akan kami sampaikan nanti,” kata Taruna Ikrar dalam keterangan di Jakarta, Jumat (25/7/2025).

Pemerintah Kota Kupang sendiri telah mencatat ada sekitar 140 siswa yang diduga mengalami gangguan kesehatan setelah mengonsumsi MBG. Pemerintah menjamin penanganan medis untuk para siswa tersebut akan dilakukan secara optimal.

Dengan adanya sistem supervisi baru dari BGN dan investigasi BPOM yang sedang berjalan, diharapkan penyelidikan penyebab dan langkah mitigasi dapat segera diselesaikan. Harapan Dasco dan masyarakat adalah agar program MBG yang penting ini dapat berjalan dengan aman dan tidak menimbulkan korban lagi di masa depan. (Ari Wibowo/Mun)

TRENDING