Connect with us

NASIONAL

Ridwan Habib: Ledakan di SMA 72 Jakarta Terindikasi Aksi Terorisme

Aktualitas.id -

SMAN 72 Jakarta (Google Maps)

AKTUALITAS.ID – Ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025) pagi memasuki babak baru. Pengamat terorisme menyoroti temuan senjata di lokasi yang bertuliskan nama-nama teroris neo-Nazi global, yang mengindikasikan kuat aksi teror.

Namun, pemerintah meminta publik tak berspekulasi dan menyebut senjata yang ditemukan di lokasi ledakan di dalam masjid sekolah itu adalah senjata mainan.

Pengamat terorisme dan intelijen Universitas Indonesia (UI), Ridwan Habib, menilai peristiwa ini perlu diusut secara hati-hati karena terindikasi kuat sebagai aksi terorisme. Ia menegaskan bahwa dalam kajian terorisme, lingkungan sekolah belum pernah menjadi target sebelumnya.

“Selama ini memang ada beberapa kelompok yang menargetkan masjid, tetapi masjidnya berada di kompleks kepolisian… Jadi ini baru pertama kali terjadi di SMA,” ujar Ridwan, Jumat (7/11/2025).

Perhatian utama Ridwan tertuju pada foto-foto senjata api yang beredar di sekitar lokasi kejadian. Meski belum dapat dipastikan keasliannya dan memiliki kemiripan dengan AR-15, hal yang paling krusial adalah tulisan pada senjata tersebut.

Ridwan memaparkan temuan yang paling menarik dari senjata tersebut adalah adanya tulisan nama-nama pelaku teror di luar negeri, yang identik dengan kelompok ekstrem kanan atau neo-Nazi.

“Di senjata itu ada beberapa tulisan seperti Brenton Tarrant, pelaku teror di Masjid Christchurch, Selandia Baru… Ada juga nama Alexandre Bissonnette, pelaku penyerangan masjid di Kanada, serta Luca Traini dan Luca Trazor, teroris neo-Nazi di Italia,” papar Ridwan.

Menurutnya, jika senjata itu milik pelaku, ini menunjukkan inspirasi dari ideologi teror global yang berpaham kebencian.

“Kalau benar itu airsoft atau senjata milik pelaku, maka besar kemungkinan dia menuliskan nama-nama pelaku teror di luar negeri itu sebagai bentuk inspirasi. Itu semua adalah pelaku neo-Nazi,” tuturnya.

Berbeda dengan analisis pengamat, Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Lodewijk Freidrich Paulus, memberikan keterangan berbeda usai meninjau lokasi ledakan.

Lodewijk mengonfirmasi adanya senjata tersebut, namun menegaskan bahwa itu adalah senjata mainan.

“Ya, ada gambar itu tapi ternyata senjata mainan. Senjata mainan, bukan senjata beneran ya, setelah kami cek itu senjata mainan,” kata Freidrich.

Ia juga meminta publik untuk tidak berspekulasi dan “jumping conclusion” bahwa ini adalah aksi terorisme. “Masih diselidiki. Belum, kita belum sampai ke sana ya,” tegasnya.

Menanggapi kompleksitas temuan ini, Ridwan Habib tetap menegaskan bahwa aparat keamanan perlu melakukan penyelidikan secara mendalam dan hati-hati untuk memastikan motif dan jaringan di baliknya.

“Saya kira ini harus kita dalami secara hati-hati. Kalau melihat indikasinya, jelas ini sebuah aksi teror,” pungkas Ridwan. (Mun)

TRENDING

Exit mobile version