NUSANTARA
Akibat Longsor, 2 Warung di Rest Area JLS Tulungagung Jatuh ke Jurang
AKTUALITAS.ID – Hujan deras yang terjadi sejak hari Sabtu pekan kemarin di kawasan rest area tidak resmi di Jalur Lintas Selatan (JLS) Pantai Sine, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengakibatkan longsor.
Dua warung makan di kawasan itu, jatuh ke jurang sedalam 50 meter terseret longsor tebing penyangga JLS sepanjang 70-an meter.
Camat Kalidawir Rusdiyanto, mengatakan, peristiwa longsor terjadi pada Minggu pagi setelah hampir seharian turun hujan cukup deras di wilayah tersebut.
Peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa. Namun dua bangunan semi permanen di atas tebing yang menjadi lokasi favorit wisatawan untuk menikmati panorama Pantai Sine rusak total.
“Titik longsoran hanya berjarak sekitar 10 meter dari badan jalan utama JLS yang menghubungkan Tulungagung dengan Kabupaten Blitar di sisi selatan,” ujar Rusdiyanto, di Tulungagung, Senin (27/10/2025)
Rusdiyanto juga mengatakan tim gabungan dari kecamatan, BPBD Tulungagung, Forkopimcam, dan Perhutani, telah melakukan penanganan darurat di lokasi kejadian.
Salah satu pemilik warung, Supardi, mengatakan tanah di sekitar tempat usahanya sudah menunjukkan tanda-tanda retak sejak Sabtu sore. Ia memutuskan menutup warung dan mengevakuasi sebagian barang sebelum longsor besar terjadi sekitar pukul 08.00 WIB.
“Sudah terlihat retak-retak sejak kemarin sore, tapi mulai parah pagi tadi. Sekitar jam delapan langsung ambrol semua. Bangunan dan perlengkapan baru ikut hilang ke bawah jurang,” ujarnya.
Supardi mengaku menanggung kerugian hingga Rp250 juta. Ia baru saja menyelesaikan renovasi warung dua pekan lalu lengkap dengan fasilitas parkir, mushala, dan toilet untuk pengunjung.
Sementara itu petugas memasang garis pembatas dan menutup area longsoran menggunakan terpal untuk mengurangi erosi akibat hujan susulan.
“Kami imbau masyarakat dan wisatawan agar tidak mendekat ke bibir tebing, karena tanah masih labil. Jangan sampai karena ingin berfoto justru membahayakan diri sendiri,” kata Rusdiyanto.
Ia menambahkan pemerintah kecamatan masih berkoordinasi dengan Perhutani dan instansi terkait untuk menentukan langkah lanjutan, termasuk kemungkinan relokasi pedagang terdampak.
Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda menyebutkan wilayah pesisir selatan Jawa Timur, termasuk Tulungagung, berada dalam status waspada bencana tanah longsor dan banjir bandang, seiring meningkatnya curah hujan hingga 150 milimeter per dasarian sejak pertengahan Oktober.
BPBD Tulungagung juga telah menyiagakan pos pemantauan di sejumlah titik rawan longsor di Kecamatan Kalidawir, Besuki, dan Campurdarat.
(Purnomo/goeh)
-
EKBIS27/10/2025 09:15 WIBUpdate Harga Pangan Jakarta 27 Oktober: Penurunan Beras dan Kenaikan Cabai
-
EKBIS27/10/2025 10:45 WIBRupiah Awal Pekan Menguat, Dolar AS Melemah ke Level Rp16.580 per Dolar
-
EKBIS27/10/2025 11:45 WIBCek Tarif Listrik PLN per kWh Terbaru untuk Pekan Ini
-
EKBIS27/10/2025 08:30 WIBDaftar Harga BBM Pertamina 27 Oktober 2025, dari Jawa Hingga Papua
-
NUSANTARA27/10/2025 06:30 WIBSungai Meluap, 171 Rumah di Tolitoli Terendam Banjir Setinggi Atap
-
EKBIS27/10/2025 11:15 WIBEmas Antam Turun Harga, Cek Harga Terbaru Hari Ini
-
DUNIA27/10/2025 08:00 WIBNetanyahu Tegaskan Israel Akan Pilih Sendiri Negara Asal Pasukan Perdamaian Gaza
-
NASIONAL27/10/2025 10:00 WIBPakar Hukum UGM Sebut Wacana Gelar Pahlawan untuk Soeharto Bentuk Kemunduran Demokrasi