Connect with us

OASE

Hijrah Penuh Rintangan: Kisah Perjalanan Nabi SAW Menuju Madinah

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID – Perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah bukanlah sekadar perpindahan tempat, melainkan sebuah perjuangan berat yang penuh dengan rintangan dan pengorbanan. Setelah Baiat Aqabah kedua, Rasulullah SAW mengizinkan umat Islam yang merasakan siksaan kaum Quraisy untuk berhijrah, sebuah keputusan yang disambut dengan sukacita karena mereka mendambakan kebebasan beribadah.

Namun, hijrah ini tidak berjalan mulus. Kaum Quraisy berusaha sekuat tenaga untuk menghalangi para Muslimin. Shuhaib ar-Rumy RA, misalnya, harus merelakan seluruh hartanya demi bisa melanjutkan perjalanan hijrahnya. Ketika Quraisy menghadangnya dan menuntut hartanya, Shuhaib memilih untuk menyerahkan segalanya demi kebebasan imannya. Rasulullah SAW pun memuji pengorbanan Shuhaib dengan sabdanya, “Keuntungan yang besar bagi Shuhaib.”

Kisah mengharukan juga dialami oleh Ummu Salamah RA. Saat hendak berhijrah bersama suaminya, Abu Salamah, dan putranya, Salamah, mereka dihadang oleh kaumnya masing-masing. Bani al-Mughirah menahan Ummu Salamah, sementara Bani Abdul Asad mengambil paksa Salamah dari dekapannya. Abu Salamah terpaksa melanjutkan hijrah seorang diri. Kesedihan Ummu Salamah karena terpisah dari suami dan anaknya berlangsung selama setahun, air matanya tak pernah kering. Hingga akhirnya, dengan bantuan seorang kerabat, ia berhasil menyusul suaminya di Madinah bersama putranya.

Kisah-kisah ini menggambarkan betapa beratnya perjuangan Rasulullah SAW dan para sahabat dalam mempertahankan iman dan mencari kebebasan beribadah. Rintangan yang mereka hadapi menjadi bukti keteguhan hati dan pengorbanan besar demi tegaknya agama Islam. (Mun/Yan Kusuma)

TRENDING

Exit mobile version