Connect with us

OASE

Al-Qur’an: Jalan Menuju Kemuliaan atau Jurang Kehinaan?

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID – Al-Qur’an, kitab suci umat Islam, bukan hanya sekadar kumpulan ayat yang dibaca. Lebih dari itu, ia adalah pedoman hidup yang memiliki kekuatan luar biasa untuk mengangkat derajat seseorang di mata Allah SWT, baik di dunia maupun di akhirat. Namun, tahukah Anda Al-Qur’an juga bisa menjadi penyebab kerugian bagi mereka yang tidak memahaminya dengan benar?

Rasulullah SAW bersabda, “Allah mengangkat derajat beberapa kaum melalui kitab ini (Al-Qur’an) dan Dia merendahkan beberapa kaum lainnya melalui kitab ini pula.” (HR Muslim). Hadits ini dengan jelas menunjukkan bahwa Al-Qur’an memiliki dua sisi mata uang: kemuliaan bagi yang beriman dan beramal dengannya, serta kehinaan bagi yang mengabaikannya.

Maulana Zakariyya al-Khandahlawi, dalam kitab Fadhilah Amal, menekankan iman dan pengamalan Al-Qur’an adalah kunci kemuliaan. Ia menjelaskan, “Barang siapa yang beriman dan beramal dengan Alquran, niscaya Allah akan mengangkat derajatnya dan memuliakannya di dunia dan di akhirat. Siapa saja yang tidak beramal dengan Alquran, Allah pasti menghinakannya.”

Namun, ada sebuah peringatan penting! Meski membaca Al-Qur’an adalah amalan mulia, ada kalanya seseorang justru tanpa sadar memohon laknat untuk dirinya sendiri. Bagaimana bisa? Maulana Zakariyya mencontohkan, seseorang yang membaca ayat seperti “Ingatlah laknat Allah (ditimpakan) ke atas orang-orang yang zalim,” (QS Hud [11]:18) namun ia sendiri berbuat zalim, maka laknat itu bisa menimpanya. Begitu pula dengan ayat “Laknat Allah (ditimpakan) ke atas orang-orang yang berdusta,” (QS Ali Imran [3]:61) bagi mereka yang gemar berdusta. Ini menegaskan memahami dan mengamalkan isi Al-Qur’an jauh lebih penting daripada sekadar melafalkannya.

Kisah inspiratif dari masa pemerintahan Umar RA menjadi bukti nyata bagaimana Al-Qur’an dapat mengangkat derajat. Ketika Umar RA bertanya mengapa seorang hamba sahaya bernama Ibnu Abza RA diangkat sebagai pengurus kawasan hutan di Makkah, Nafi’ bin Abdul Haris menjawab singkat, “Ia adalah hamba sahaya yang senang membaca Al-Qur’an.” Jawaban itu segera mengingatkan Umar pada sabda Nabi, “Melalui Al-Qur’an, Allah menghinakan banyak orang dan mengangkat derajat banyak orang.”

Maka, sudah saatnya kita merenungkan: apakah kita hanya sekadar membaca Al-Qur’an, ataukah kita telah menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup yang mengantarkan kita pada kemuliaan di sisi-Nya? (Mun)

TRENDING

Exit mobile version