Connect with us

OASE

Mengungkap Makna “Al-Masih”: Gelar Nabi Isa dan Sifat Dajjal dalam Islam

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Sumber : Pinterest

AKTUALITAS.ID – Istilah “Al-Masih” sering digunakan dalam konteks keagamaan untuk merujuk kepada dua sosok yang sangat berbeda, yakni Nabi Isa As dan Dajjal. Penggunaan predikat ini dalam Al-Qur’an dan hadis menimbulkan kebingungan karena memiliki konotasi yang berbeda tergantung pada siapa yang disandarkan.

Secara bahasa, kata “Al-Masih” berasal dari akar kata Arab “masaha” yang berarti mengusap atau menghapus. Dalam konteks lain, istilah ini juga memiliki makna berkah dan kekuasaan, terutama dalam tradisi bahasa Ibrani yang berarti raja atau pemimpin. Dalam sejarah, istilah ini digunakan untuk menyebut raja yang diurapi atau diberkahi.

Dalam Islam, istilah “Al-Masih” kerap dikaitkan dengan dua sosok utama:

Nabi Isa As – disebut sebanyak delapan kali dalam Al-Qur’an dan sekitar 36 hadis. Isa disebut sebagai “Al-Masih” sebagai bentuk penghormatan dan gelar kehormatan, mengandung makna orang yang jujur, terkemuka, dan dekat dengan Allah. Ia akan kembali ke bumi sebagai hakim dan pemimpin yang adil, membunuh Dajjal, serta menyebarkan kedamaian.

Dajjal – disebut dalam ratusan hadis dengan makna negatif, sebagai pendusta dan simbol fitnah akhir zaman. Dajjal dikenal sebagai “Al-Masih ad-Dajjal” yang membawa kebohongan dan kekacauan, dan umat Islam dianjurkan untuk memohon perlindungan dari bahaya fitnahnya.

Penggunaan istilah “Al-Masih” yang berbeda ini memperlihatkan bahwa maknanya sangat tergantung pada konteks dan siapa yang disandarkan. Nabi Isa sebagai “Al-Masih” adalah penghormatan dan gelar positif, sedangkan Dajjal sebagai “Al-Masih” memiliki makna buruk dan menyesatkan.

Menurut ulama, penting bagi umat Muslim memahami konteks ini agar tidak salah tafsir. Doa perlindungan dari fitnah Dajjal dan harapan akan kembalinya Isa As sebagai pemimpin yang adil menjadi bagian dari keyakinan dan ajaran Islam.

Dengan memahami makna dan konteks penggunaan istilah “Al-Masih,” umat Muslim diharapkan dapat lebih paham akan esensi ajaran agama dan menghindari kekeliruan dalam memahami simbol-simbol akhir zaman. (Mun)

TRENDING

Exit mobile version