Connect with us

OASE

Abu Dzar al-Ghifari, Sosok Sahabat Nabi yang Memilih Zuhud di Tengah Kemewahan Kekuasaan

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID – Di masa kekhalifahan Utsman bin Affan, kekuasaan Islam meluas dan harta berlimpah mengalir. Namun, di tengah gelombang kemewahan yang melanda para pejabat, ada satu suara lantang yang tak pernah surut: Abu Dzar al-Ghifari. Sahabat Nabi Muhammad SAW ini menjadi pengingat akan pentingnya hidup zuhud dan memperhatikan nasib rakyat.

Abu Dzar sering kali mengingatkan para elite akan bahaya mencintai dunia secara berlebihan. Ia membacakan firman Allah dari Surah at-Taubah ayat 34-35 yang mengancam hukuman pedih bagi mereka yang menimbun emas dan perak.

Dakwah Abu Dzar yang tegas ini sempat membuatnya berselisih dengan Muawiyah bin Abi Sufyan, Gubernur Suriah kala itu. Kekhawatiran Muawiyah membuat ia mengirim surat kepada Khalifah Utsman di Madinah. Setelah berdiskusi panjang, Abu Dzar pun mengambil keputusan.

“Aku tak butuh dengan dunia kalian ini,” ujarnya, lalu meminta izin kepada Utsman untuk mengasingkan diri ke sebuah tempat bernama Rabadzah. Utsman mengabulkan permintaannya.

Namun, pengasingan tidak menghentikan perjuangan Abu Dzar. Di Rabadzah, ia justru mendengar kabar tentang ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Khalifah Utsman. Bahkan, ia pernah didatangi seseorang dari Kufah yang membujuknya untuk ikut memberontak. Namun, Abu Dzar menolak tegas ajakan tersebut. Ia tetap setia pada kepemimpinan Utsman meskipun memilih jalan hidup yang berbeda.

Kisah Abu Dzar ini semakin lengkap dengan nubuat Rasulullah SAW yang terbukti. Rasulullah pernah bersabda, “Semoga Allah merahmati Abu Dzar. Dia berjalan sendirian. Wafat dalam kondisi sendirian. Dan dibangkitkan sendirian.” Sabda ini menjadi gambaran tepat tentang jalan hidup Abu Dzar, seorang sahabat yang berani berdiri sendiri demi kebenaran. (Mun)

TRENDING