Connect with us

OLAHRAGA

PSSI Putus Kontrak Kluivert, Lima Kandidat Panas Siap Rebut Kursi Pelatih Timnas Indonesia

Aktualitas.id -

Pelatih Timnas Irak Jesus Casas . (AFP)

AKTUALITAS.ID — PSSI resmi mengakhiri kerja sama lebih awal dengan Patrick Kluivert sebagai pelatih tim nasional Indonesia, Kamis (16/10/2025), usai gagal membawa skuad Garuda melaju ke Piala Dunia 2026.

Padahal, legenda sepak bola Belanda itu baru menandatangani kontrak berdurasi dua tahun sejak Januari lalu.

Langkah pemutusan kontrak ini disebut tak lepas dari hasil buruk di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran keempat Grup B. Indonesia tumbang dua kali beruntun—kalah 2-3 dari Arab Saudi dan takluk 0-1 dari Irak.

Publik kini ramai menyorot siapa sosok yang bakal jadi pengganti Kluivert. Nama Shin Tae-yong kembali bergema di kalangan suporter. Namun, bila bukan pelatih asal Korea Selatan itu, masih ada beberapa nama besar yang dinilai layak memimpin tim Garuda.

Berikut lima kandidat kuat pengganti Kluivert:


1. Jesus Casas – Arsitek Cerdas dari Spanyol

Casas, pelatih berusia 51 tahun asal Spanyol, dikenal berpengalaman di Asia usai menukangi timnas Irak hampir tiga tahun (2022–2025).

Dari 33 laga, ia mencatat 20 kemenangan dengan rata-rata 1,94 poin per laga, serta mempersembahkan trofi Piala Teluk 2022/2023.

Sebelumnya, Casas pernah jadi bagian sukses besar FC Barcelona era Luis Enrique—termasuk saat meraih treble winner 2014/2015—sebagai match analyst.
Rekam jejaknya yang rapi dan gaya main menyerang membuat Casas dinilai cocok menakhodai Indonesia.


2. Srecko Katanec – Berpengalaman di Asia Tengah

Srecko Katanec asal Slovenia juga jadi kandidat kuat. Mantan pelatih Uzbekistan dan Irak ini dikenal berdisiplin tinggi dan jago meramu taktik.

Selama memimpin Uzbekistan (2021–2025), ia menorehkan 26 kemenangan dari 42 laga dengan rata-rata 2,05 poin per pertandingan.

Sebelumnya, ia juga membawa Irak tampil solid di ajang internasional. Dengan pengalaman panjangnya di Asia, Katanec dianggap tahu betul karakter permainan tim-tim kawasan ini.


3. Osmar Loss – Raja Trofi dari Thailand

Nama Osmar Loss tengah naik daun setelah membawa Buriram United berjaya di Thailand.

Datang pada Juni 2024, pelatih asal Brasil ini langsung mempersembahkan empat gelar, termasuk treble domestik (Liga, Piala FA, dan Piala Liga Thailand) serta ASEAN Club Championship.

Selama memimpin Buriram, Loss mencatat 49 kemenangan dari 72 laga dengan produktivitas luar biasa—183 gol!
Ia juga pernah melatih dua pemain timnas Indonesia, Shayne Pattynama dan Sandy Walsh. Gaya main ofensifnya dinilai cocok untuk karakter pemain Garuda.


4. Bernardo Tavares – Si Pekerja Keras dari Portugal

Eks pelatih PSM Makassar ini dikenal tangguh meski dengan sumber daya terbatas.

Selama lebih dari tiga tahun menukangi Juku Eja (2022–2025), Tavares mencatat rata-rata 1,62 poin dari 129 pertandingan.

Di bawah asuhannya, PSM juara Liga 1 musim 2022/2023 setelah penantian 23 tahun, dan sukses menembus final Piala AFC zona ASEAN.
Meski bukan nama besar di Eropa, Tavares terbukti bisa memaksimalkan potensi pemain lokal.


5. Jean-Paul van Gastel – Sentuhan Belanda di PSIM

Van Gastel kini menukangi PSIM Yogyakarta yang baru naik kasta ke Liga 1.
Meski dengan skuad terbatas, pelatih asal Belanda itu sukses membawa PSIM bertengger di posisi ketiga klasemen sementara dengan 12 poin dari tujuh laga.

Sebelumnya, Van Gastel merupakan tangan kanan Giovanni van Bronckhorst di Feyenoord Rotterdam dan Besiktas, dengan koleksi lima trofi domestik dan satu Piala Super Turki.

Jika PSSI ingin tetap melanjutkan “jalur Belanda”, Van Gastel bisa jadi pilihan paling realistis.


Kini, semua mata tertuju pada PSSI—akankah mereka kembali menggandeng Shin Tae-yong, atau justru memberi kesempatan bagi nama baru untuk membangun era baru sepak bola Indonesia? (YAN KUSUMA/DIN) 

TRENDING

Exit mobile version