Connect with us

OLAHRAGA

Tim Senam Indonesia Berhasil Meraih Empat Medali SEA Games 2025

Aktualitas.id -

Pesenam putra Indonesia Abiyurafi tampil dalam nomor palang tunggal SEA Games 2025 di Gymnasium 5 Thammasat University, Pathum Thani, Bangkok, Thailand, Jumat (12/12/2025). Abiyurafi berhasil meraih medali emas dengan total skor 13.400 sedangkan medali perak diraih pesenam Thailand Weerapat Chuaisom dengan total skor 13.200 dan medali perunggu diraih pesenam Vietnam Phuong Than Dinh dengan total skor 13.133. Antara Foto/Nova Wahyudi/ba.

AKTUALITAS.ID – Capaian empat medali di SEA Games Thailand 2025 menjadi prestasi terbaik tim senam artistik Indonesia sejak terakhir kali meraih emas pada SEA Games Filipina 2019 melalui Agus Prayoko di nomor Men’s Vault, sekaligus menjadi bahan evaluasi menyeluruh untuk pengembangan cabang senam nasional ke depan.

Tim senam artistik Indonesia dipastikan telah melampaui target dengan meraih satu medali emas, dua perak, dan satu perunggu pada SEA Games Thailand 2025 yang berlangsung di Bangkok.

“Hasil ini adalah kejutan yang menyenangkan. Abiyu yang di Kamboja hanya meraih perak, sejak awal memang kami targetkan emas dan hari ini terbukti,” kata Ketua Umum Federasi Gimnastik Indonesia (FGI) Ita Yuliati di Bangkok, Sabtu (13/12/2025).

Sebelumnya senam ditargetkan meraih satu medali emas pada SEA Games 2025 di Thailand.

Medali emas Indonesia dipersembahkan Abiyurafi pada nomor Men’s Horizontal Bars dengan skor 13.400. Abiyurafi berbagi posisi puncak dengan atlet tuan rumah Thailand, Chuaisom Weerapat, yang mencatat nilai sama, sementara medali perak nomor tersebut diraih atlet Vietnam Dinh Phuong Thanh dengan skor 13.133.

Dua medali perak tim Indonesia masing-masing diraih Aprizal Muhammad pada nomor Men’s Rings serta Satria Tri Wira Yudha yang menjalani debut SEA Games di nomor Men’s Parallel Bars. Sementara satu medali perunggu dipersembahkan debutan lainnya, Salsabilla Hadi Pamungkas, dari nomor Women’s Floor Exercise.

Ita menilai pencapaian ini menjadi penanda keberhasilan proses pembinaan jangka panjang, termasuk keberhasilan regenerasi atlet. “Aprizal pun akhirnya pecah telur setelah bertahun-tahun tidak menyerah. Satria dan Salsabila, dua pendatang baru, menunjukkan bahwa regenerasi kita berjalan,” kata Ita.

Lebih lanjut, Ita menegaskan capaian tersebut juga menunjukkan kualitas pelatih lokal Indonesia yang mampu bersaing di level Asia Tenggara.

“Semua negara ASEAN memakai pelatih asing, hanya Indonesia yang masih mengandalkan pelatih lokal. Tapi hasilnya menunjukkan mereka sangat mumpuni, hanya butuh update teknik,” katanya.

Ia menambahkan, situasi pemusatan latihan nasional yang lebih kondusif, program latihan intensif, serta pengalaman training camp di Rusia dan Jepang menjadi faktor penting peningkatan performa atlet. Mulai 2026, pelatnas di Cibubur juga akan dimanfaatkan secara penuh untuk mendukung persiapan atlet. 

(Yan Kusuma/goeh)

TRENDING

Exit mobile version