POLITIK
Buntut Putusan MK, DPR Desak Pimpinan Penyelenggara Pemilu dan Mendagri Mundur
AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi II DPR RI, Deddy Yevri Sitorus, meluapkan kekesalannya terhadap penyelenggara pemilu (KPU, Bawaslu, dan DKPP) serta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri. Kekesalan ini dipicu oleh dampak putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memerintahkan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2024 di 24 daerah, setelah MK membacakan putusan 40 perkara sengketa Pilkada.
Deddy menilai bahwa Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 merupakan pemilu paling bermasalah dalam sejarah kepemiluan di Indonesia. “Kita bangga sekali dengan hari ini karena apa? Sekali lagi terbukti apa yang diributkan orang selama ini bahwa pemilu kita ini di bawah pemerintahan sebelumnya adalah pemilu paling brengsek dalam sejarah, sah!!” ucap Deddy saat rapat kerja dengan penyelenggara pemilu dan pemerintah, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/2/2025).
Menurut Deddy, hampir 60 persen Pilkada Serentak 2024 dipenuhi berbagai persoalan yang melibatkan penyelenggara pemilu. “Hampir 60 persen pilkada bermasalah. Rakyat disuruh bayar lagi. Kepala daerah suruh tarung lagi. Dari mana uangnya? Minjem, jual, gadai? Besok-besok korupsi semua, Bapak Ibu. Yang salah siapa? Karena kita tidak melaksanakan tanggung jawab kita,” tegasnya.
Deddy menilai pimpinan KPU dan Bawaslu, baik di tingkat pusat maupun daerah, tidak mampu menjaga profesionalisme kerja sebagai penyelenggara pemilu. “Nanti kita teriak kepala daerah koruptor. Muaranya di sini. Ketidakmampuan kita menjaga pemilu yang jurdil. Bikin pelanggaran di mana-mana. Dan kita harus bayar itu semua. Enak banget,” tukasnya.
Oleh karena itu, Deddy meminta jajaran pimpinan penyelenggara pemilu, baik KPU, Bawaslu, DKPP, maupun Kemendagri, untuk mengundurkan diri dari jabatannya. “Sampah masuk, sampah keluar. Kalau mau kita mundur bareng-bareng, ayo mundur. Karena tanggung jawabnya negara ini,” kata Deddy.
Menurutnya, ini bukan soal jabatan, tetapi tanggung jawab penyelenggara pemilu, DPR, dan Kemendagri kepada rakyat. “Tolonglah. Saya minta tolong. Saya minta tolong Bapak-Bapak, Ibu. Semua mundur. Kalau gak berani mundur sendiri, saya ikut mundur. Gak bener,” demikian Deddy. (Mun/Ari Wibowo)
-
NUSANTARA27/12/2025 11:30 WIBData Terkini BNPB 26 Desember 2025: 1.137 Tewas dan 457 Ribu Warga Sumatera Mengungsi
-
JABODETABEK27/12/2025 05:30 WIBBMKG: DKI Jakarta Waspada Hujan Sedang hingga Lebat pada Sabtu 27 Desember 2025
-
NUSANTARA27/12/2025 07:30 WIBSemeru Meletus, PVMBG Imbau Warga Jauhi Zona Besuk Kobokan
-
JABODETABEK27/12/2025 08:30 WIBPolda Metro Jaya Gelar SIM Keliling di 5 Lokasi pada Sabtu 27 Desember
-
NASIONAL27/12/2025 07:00 WIBTNI dan Masyarakat Diminta Tahan Diri Usai Insiden Bendera Bulan Bintang
-
NASIONAL27/12/2025 10:00 WIBDPR Kritik Pembubaran Diskusi Reset Indonesia di Gunungsari Madiun
-
OASE27/12/2025 05:00 WIBKandungan Surah As Syams dan Keistimewaan Membacanya di Pagi Hari
-
POLITIK27/12/2025 06:00 WIBPengamat: Lemahnya Integritas-Kompetensi Penyelenggara Pemilu Jadi Permasalahan Krusial