Connect with us

POLITIK

Anggota DPR Herman Khaeron Diviralkan Terima Amplop: Ultimatum Hapus Konten Fitnah

Aktualitas.id -

Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Demokrat, Herman Khaeron, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID – Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Demokrat, Herman Khaeron, baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah video yang menunjukkan dirinya menerima amplop dalam rapat dengan Pertamina viral di media sosial. Dalam sebuah rapat dengar pendapat (RDP) pada Rabu (12/3/2025), Herman menanggapi viralnya video tersebut dengan mengultimatum pengunggah untuk menghapus narasi yang dianggapnya sebagai fitnah.

“Video tersebut telah diolah sedemikian rupa untuk memberikan kesan saya menerima amplop sogokan, yang jelas-jelas tidak benar,” ungkap Herman. Dalam rapat itu, ia menjelaskan bahwa amplop yang diterimanya adalah terkait dokumen perjalanan dinas (SPPD) yang tidak sempat ia ambil minggu sebelumnya karena kesibukan lainnya.

Herman menjelaskan dalam rapat bersama PT Perusahaan Gas Negara dan PT Pertamina Hulu Energi, ia mengkritisi beberapa oknum yang dianggap melakukan tindakan melanggar hukum dan mendukung penegakan hukum yang tegas terhadap praktik korupsi. “Saya akan mendukung penindakan yang tegas bagi yang melanggar hukum agar ada efek jera bagi semua,” tambahnya.

Menyikapi penyebarluasan video yang menimbulkan opini negatif mengenai dirinya, Herman menganggap tindakan tersebut sebagai fitnah yang keji. “Medsos memang kejam. Saya telah berusaha mengklarifikasi isu ini melalui berbagai platform media sosial, termasuk TikTok dan X,” ujar Herman.

Herman mengeluarkan ultimatum kepada pembuat video, meminta agar konten yang dianggapnya fitnah tersebut dihapus. “Ini bukan sekadar urusan saya, tetapi juga menyangkut martabat dan eksistensi seluruh anggota Komisi VI. Saya siap melawan jika perlu,” tegasnya.

Di tengah atmosfer bulan Ramadan yang penuh berkah, Herman berdoa agar para pembuat fitnah tersebut bisa kembali ke jalan yang benar. Dengan pengumuman ini, Herman berharap publik dapat memahami situasi yang sebenarnya dan tidak terpengaruh oleh informasi yang bersifat menyesatkan. (Mun/Yan Kusuma)

TRENDING

Exit mobile version