Connect with us

Ragam

Studi: Stres Psikologis pada Ibu Hamil Tingkatkan Risiko Epilepsi pada Anak

Published

pada

Ilustrasi. Ibu hamil (ist)

AKTUALITAS.ID – Anak-anak yang lahir dari ibu yang mengalami tekanan psikologis selama kehamilan berpotensi lebih tinggi terkena epilepsi, terutama pada masa kanak-kanak. Hasil studi yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah PLOS ONE mengungkapkan, risiko ini meningkat hingga 70 persen pada anak-anak berusia satu hingga tiga tahun jika ibu mengalami stres berkepanjangan selama kehamilan.

Penelitian ini melibatkan hampir 100.000 peserta dalam studi kohor kelahiran, menjadikannya salah satu penelitian terbesar dalam mengamati dampak psikologis pada kehamilan. Dalam studi ini, para peneliti menggunakan Skala Distres Psikologis Kessler (K6) untuk menilai tingkat stres ibu hamil pada dua waktu berbeda: sekitar minggu ke-15 dan minggu ke-30 usia kehamilan.

Peserta yang memperoleh skor K6 sebesar 5 atau lebih tinggi di kedua waktu pengukuran menunjukkan risiko lebih besar terkena epilepsi pada anak mereka. Epilepsi, yang umumnya ditandai dengan kejang berulang, merupakan kondisi kronis yang menyerang sistem saraf pusat. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, dari bayi hingga dewasa.

Menghadapi temuan ini, para peneliti merekomendasikan upaya relaksasi pada ibu hamil untuk menekan tingkat stres, seperti terapi yoga, terapi musik, relaksasi napas dalam, dan hipnosis. Teknik-teknik ini diyakini dapat membantu mengurangi kecemasan ibu hamil dan berpotensi mencegah timbulnya epilepsi pada keturunan.

Selain faktor stres, epilepsi juga dapat disebabkan oleh faktor keturunan, gangguan perkembangan, cedera otak, dan gangguan autoimun. (NAUFAL/RAFI)

Continue Reading

Trending

Exit mobile version