RAGAM
Imlek 2576 Kongzili: Sejarah dan Perayaan Tahun Baru China di Indonesia

AKTUALITAS.ID – Warga Tionghoa di Indonesia bersiap merayakan Tahun Baru China 2025 atau Imlek 2576 Kongzili pada hari Rabu, (29/12025). Perayaan ini ditetapkan sebagai hari libur nasional berdasarkan kalender 2025 yang diterbitkan oleh pemerintah RI, yang menunjukkan tanggal tersebut sebagai hari merah.
Selain hari libur nasional, juga ada cuti bersama pada Selasa, 28 Januari 2025, dalam rangka menyambut imlek.
Imlek adalah perayaan yang didasarkan pada kalender lunar, berbeda dengan penanggalan Masehi yang umum digunakan di seluruh dunia. Tradisi perayaan Imlek di Indonesia bermula ribuan tahun lalu, saat masyarakat Tionghoa beremigrasi dari Cina.
Momen ini menjadi penting bagi komunitas Tionghoa, tidak hanya sebagai perayaan tahun baru, tetapi juga sebagai kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga dan merayakan budaya mereka.
Sejarah perayaan Imlek di Indonesia dapat dibagi menjadi empat fase:
- Awal Kedatangan Tionghoa: Masyarakat Tionghoa mulai bermigrasi ke Indonesia pada abad ke-19, membawa tradisi perayaan Imlek yang dirayakan pada hari pertama bulan pertama dalam penanggalan Tionghoa dan berlangsung hingga Cap Go Meh pada tanggal kelima belas.
- Masa Orde Lama: Di bawah Pemerintah Republik Indonesia, Imlek diakui secara resmi sebagai hari raya melalui Penetapan Pemerintah Nomor 2/UM/1946. Namun, kebijakan tersebut mengalami perubahan pada era Orde Baru.
- Masa Orde Baru: Pada tahun 1967, Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden yang membatasi perayaan Imlek hanya boleh dilakukan dalam lingkungan keluarga dan kelenteng, menghapus sebagian besar ekspresi budaya Tionghoa di publik.
- Era Gus Dur: Di bawah kepresidenan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), perayaan Imlek kembali diizinkan secara terbuka. Gus Dur mencabut larangan tersebut dan menetapkan Imlek sebagai hari libur nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2002.
Saat ini, Imlek tidak hanya menjadi momen penting bagi masyarakat Tionghoa, tetapi juga menjadi simbol keberagaman dan toleransi antar etnis di Indonesia.
Dengan pendekatan inclusif yang diusung pasca-reformasi, semua warga negara Indonesia dapat merayakan dan menghargai tradisi ini sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa. (Damar Ramadhan)
-
JABODETABEK18/06/2025 09:45 WIB
Proposal Perdamaian Ditolak Meski Utang Sudah Dilunasi, Diduga Ada Konflik Kepentingan Kreditor Afiliasi
-
DUNIA18/06/2025 10:15 WIB
Langit Teheran Membara: Israel Kembali Gempur Iran dengan 60 Pesawat Tempur
-
JABODETABEK18/06/2025 05:30 WIB
Waspada Cuaca Ekstrem! Petir dan Hujan Guyur Jabodetabek Rabu 18 Juni 2025
-
RAGAM18/06/2025 16:30 WIB
Tom Cruise Bakal Terima Oscar Kehormatan
-
EKBIS18/06/2025 08:45 WIB
Harga BBM Resmi Turun Mulai 18 Juni 2025, Konsumen Nikmati Penurunan Harga di Seluruh SPBU Nasional
-
JABODETABEK18/06/2025 06:30 WIB
Mahasiswa Buddhi Dharma Akhiri Hidup di Tangga Darurat Kampus
-
DUNIA18/06/2025 08:00 WIB
Iran Klaim Sukses Hancurkan Markas Mossad di Jantung Tel Aviv dengan Serangan Rudal Dahsyat
-
POLITIK18/06/2025 12:00 WIB
Bahtra Banong Puji Kepemimpinan Dasco Ahmad dalam Tuntaskan Sengketa Empat Pulau