RAGAM
Fadli Zon: Indonesia Butuh Museum Film untuk Lestarikan Sejarah Perfilman

AKTUALITAS.ID – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan pentingnya pendirian museum film di Indonesia sebagai wadah untuk menyimpan artefak perfilman serta memperkenalkan karya-karya masa lalu kepada generasi mendatang. Menurutnya, keberadaan museum film yang representatif akan membantu melestarikan sejarah perfilman Indonesia sekaligus membangun ekosistem yang lebih kuat.
“Kita belum memiliki museum film Indonesia. Memang ada Sinematek, tetapi itu milik yayasan dan lebih berfungsi sebagai tempat penyimpanan. Kita perlu museum yang lebih proporsional dan layak, seperti yang dimiliki negara lain,” ujar Fadli Zon dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (27/3/2025).
Sebagai langkah awal, Kementerian Kebudayaan berencana menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki gedung bersejarah namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Salah satu yang dipertimbangkan adalah Perusahaan Film Negara (PFN), yang memiliki keterkaitan langsung dengan industri perfilman nasional.
Restorasi dan Digitalisasi Film Lama
Dalam upaya pelestarian film, Fadli Zon mengungkapkan bahwa kementeriannya telah merestorasi dan mendigitalisasi sekitar 100 film Indonesia. Selain itu, pihaknya sedang berproses untuk mengakuisisi sekitar 300 film lainnya bekerja sama dengan sebuah yayasan.
“Merawat artefak film, terutama yang berbahan seluloid, bukanlah hal mudah. Banyak film Indonesia yang hilang, bahkan film pertama kita, Lutung Kasarung, jejaknya sudah tidak jelas. Film dari era 1930-an pun sebagian besar tidak diketahui keberadaannya,” jelasnya.
Karena itu, ia menekankan bahwa keberadaan museum film akan berperan penting dalam pelestarian, restorasi, serta promosi film-film klasik Indonesia agar tetap bisa dinikmati oleh generasi mendatang.
Dukungan dari Industri Film
Ketua Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) 56, Marcella Zalianty, menyambut baik rencana ini dan menilai sinergi antara aktor film dan pemerintah sangat dibutuhkan untuk membangun ekosistem perfilman yang sehat dan inovatif.
“Kami mengapresiasi penuh dukungan pemerintah dalam mendorong perfilman nasional agar tetap berkembang tanpa meninggalkan nilai-nilai kebangsaan,” ujar Marcella.
Dengan adanya rencana pendirian museum film, harapan besar muncul agar sejarah perfilman Indonesia tidak hilang begitu saja dan dapat terus menginspirasi sineas masa depan. (ARI WIBOWO/DIN)
-
EKBIS09/06/2025 10:30 WIB
Harga Emas Terjun Bebas, Antam Sentuh Rp 1,9 Juta per Gram
-
RAGAM09/06/2025 12:30 WIB
Luka di Tanah Kaya: Konflik Tambang di Indonesia dan Ketika Nikel Mencabik Raja Ampat
-
EKBIS09/06/2025 09:30 WIB
Harga Beras dan SPHP Masih Melambung Tinggi Hari Ini, 9 Juni 2025
-
NASIONAL09/06/2025 06:00 WIB
Wakil Ketua MPR: Hukum Tegas untuk Pelaku Pertambangan Ilegal di Raja Ampat
-
OASE09/06/2025 05:00 WIB
Begini Perjalanan Roh Seorang Mukmin Saat Jasad Dikuburkan
-
NASIONAL09/06/2025 07:00 WIB
Panas Raja Ampat: Golkar Ungkap Dalang di Balik Kritik Tambang yang Sasar Bahlil
-
POLITIK09/06/2025 09:00 WIB
Terganjal Usia? Pengamat Sebut Jokowi Lebih Masuk Akal Gabung PSI daripada PPP
-
POLITIK09/06/2025 12:00 WIB
Hindari Kericuhan 2029, PKS: RUU Pemilu Wajib Ketok Palu Tahun Ini