Connect with us

Rileks

Terjaganya Nabi Muhammad dari Dosa dan Kemaksiatan Sejak Usia Muda

Published

on

AKTUALITAS.ID – Nabi Muhammad SAW sejak kecil terjaga dari kemaksiatan dan perilaku yang menyimpang. Dr. Nizar Abazhah, dalam bukunya Pribadi Muhammad, menjelaskan bahwa Rasulullah SAW terhindar dari segala bentuk dosa, baik besar maupun kecil. Muhammad selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, yang mencerminkan kesempurnaan akhlak dan integritas moralnya.

Nabi Muhammad SAW sendiri menegaskan keterjagaan akhlaknya di masa Jahiliyah, meski saat itu masyarakat di sekelilingnya tenggelam dalam penyembahan berhala, kebiasaan berpesta, dan tindakan amoral lainnya. Nabi SAW pernah berkata, “Sejak anak-anak, aku telah membenci berhala, benci pada syair (puisi), dan tak pernah melakukan apapun yang dilakukan orang Jahiliyah.” Dalam satu riwayat, beliau menyebut hanya dua perilaku Jahiliyah yang hampir dilakukannya, namun Allah melindunginya hingga beliau tak mengulanginya lagi.

Kisah yang banyak diceritakan dalam biografi Nabi, seperti dalam Sirah Ibn Hisyam dan kitab al-Shifa, menyebutkan bahwa dua perbuatan tersebut terjadi ketika Nabi hendak menghadiri sebuah pesta di malam hari. Namun, Allah SWT membuat beliau tertidur hingga tidak jadi menghadiri acara itu. Di pagi hari, beliau terbangun karena panasnya sinar matahari.

Selain itu, Rasulullah SAW juga terjaga dari dosa menyangkut wanita, meski di sekitarnya pemuda-pemuda lain kerap melakukan hubungan haram. Di masa muda, Nabi Muhammad hidup dalam lingkungan yang sering melakukan thawaf tanpa busana, berpesta mabuk-mabukan, serta perbuatan tidak bermoral lainnya. Namun, Nabi tetap terjaga dari kebiasaan masyarakat yang menyimpang tersebut.

Tak hanya dari godaan dunia, Nabi SAW juga dilindungi dari pengaruh setan. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda bahwa semua manusia ditemani oleh jin dan malaikat. Ketika seorang sahabat bertanya, “Termasuk engkau, ya Rasulullah?” beliau menjawab, “Ya, termasuk aku. Hanya saja, Allah menolongku sehingga ia memeluk Islam dan tak menyuruhku kecuali pada kebaikan.” (HR. Muslim)

Selain terhindar dari dosa, Allah SWT juga melindungi Nabi SAW dari bahaya fisik. Dalam sejumlah riwayat, seperti Sirah Ibn Hisyam, diceritakan bagaimana kaum Quraisy berupaya membunuhnya dengan berbagai cara di Makkah, hingga konspirasi kaum munafik yang berencana melempar Nabi dari atas bukit sepulang dari Perang Tabuk. Namun, seluruh rencana jahat itu selalu gagal, dan Allah melindungi beliau hingga akhir hayat.

Dengan perlindungan yang diberikan Allah, Nabi Muhammad SAW dapat menyelesaikan misinya sebagai Rasul, menyebarkan ajaran Islam, dan menjadi teladan yang sempurna bagi umat manusia dalam berakhlak dan menjaga kemurnian iman. (Damar Ramadhan)

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending