EKBIS
Rupiah Awal Pekan Menguat, Dolar AS Melemah ke Level Rp16.580 per Dolar
AKTUALITAS.ID – Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan awal pekan ini. Merujuk data Refinitiv, pada perdagangan hari ini, Senin (27/10/2025) rupiah dibuka di posisi Rp16.580/US$ atau terapresiasi 0,06%.
Pergerakan rupiah hari ini diperkirakan masih akan dipengaruhi oleh kombinasi sentimen global dan fluktuasi indeks dolar AS (DXY). Tekanan muncul setelah pemerintah AS memberlakukan larangan terhadap dua raksasa minyak Rusia, Rosneft PJSC dan Lukoil PJSC, yang memicu ketegangan geopolitik dan mendorong harga minyak dunia melonjak tajam.
Namun, rilis data inflasi konsumen (CPI) Amerika Serikat menunjukkan penurunan ekspektasi inflasi, yang dapat memperkuat spekulasi bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan segera melonggarkan kebijakan moneternya. Berdasarkan CME FedWatch Tool, pelaku pasar memperkirakan 98,1% probabilitas The Fed akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin.
Jika pemangkasan benar terjadi, langkah tersebut berpotensi menekan dolar AS dan memberikan angin segar bagi rupiah serta aset berisiko di pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. Pasar juga tengah menanti hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan digelar pada 29-30 Oktober 2025. (Firmansyah/Mun)
-
NUSANTARA27/10/2025 13:30 WIBAkibat Longsor, 2 Warung di Rest Area JLS Tulungagung Jatuh ke Jurang
-
OLAHRAGA27/10/2025 20:00 WIBEl Clasico Panas! Xabi Alonso: Bentrok Pemain Madrid–Barca Itu Hal Wajar
-
POLITIK27/10/2025 16:00 WIBDPR: Umrah Mandiri Tidak Matikan Bisnis Travel
-
POLITIK27/10/2025 19:30 WIBGanjar Ajak Kader Perjuangan Perkuat Integritas Menuju Pemilu 2029
-
JABODETABEK27/10/2025 20:31 WIBPemprov DKI Salurkan Bansos untuk 198 Ribu Warga Rentan Jakarta
-
NASIONAL27/10/2025 15:00 WIBPrabowo Hadiri Pertemuan KTT Ke-47 ASEAN di Malaysia
-
EKBIS27/10/2025 18:00 WIBPurbaya: Fokus Berantas Impor Ilegal di PelabuhanÂ
-
EKBIS27/10/2025 14:01 WIBBP Batam Berhasil Mencatat Realisasi Investasi Rp54,7 TriliunÂ

















