Berita
ProPublica Sebut WhatsApp Diragukan Keamanannya
AKTUALITAS.ID – Hasil investigasi terbaru yang dikeluarkan ProPublica menyebutkan bahwa praktik privasi Facebook dan enkripsi ujung ke ujung (end-to-end encryption) milik WhatsApp diragukan keamanannya. Mereka menyoroti beberapa temuan utama yang tidak diungkapkan secara eksplisit kepada 2 miliar pengguna di seluruh dunia. Meskipun WhatsApp memiliki fitur end-to-end encryption sejak 2016, namun ada beberapa keadaan di mana […]
AKTUALITAS.ID – Hasil investigasi terbaru yang dikeluarkan ProPublica menyebutkan bahwa praktik privasi Facebook dan enkripsi ujung ke ujung (end-to-end encryption) milik WhatsApp diragukan keamanannya. Mereka menyoroti beberapa temuan utama yang tidak diungkapkan secara eksplisit kepada 2 miliar pengguna di seluruh dunia.
Meskipun WhatsApp memiliki fitur end-to-end encryption sejak 2016, namun ada beberapa keadaan di mana seribu moderator yang menggunakan software atau perangkat lunak khusus Facebook dapat membaca pesan yang dikirim dari satu pengguna ke pengguna lain.
Misalnya, ketika seseorang melaporkan pesan, bahkan dalam obrolan pribadi, algoritma kecerdasan buatan akan mencari aktivitas mencurigakan yang terkait dengan terorisme, pelecehan seksual anak, dan lain sebagainya.
Lalu, akan meneruskan pesan yang dilaporkan bersamaan dengan empat pesan sebelumnya ke ‘manusia nyata’ untuk ditinjau. Pengguna kemudian berpotensi diblokir, diberhentikan, atau dimasukkan ke dalam daftar pantauan.
Pesan tidak terenkripsi dari pengguna dalam daftar ‘proaktif’ dapat dibaca bersama dengan data pengguna lain seperti grup, nomor telepon, ID telepon unik, pesan status, tingkat baterai, dan kekuatan sinyal.
Laporan tersebut mengatakan bahwa semua praktik ini diuraikan dalam kebijakan privasi pengguna tetapi pengguna harus menggali lebih dalam untuk menemukannya, seperti dikutip dari situs GSM Arena, Jumat, 10 September 2021.
Facebook juga mencatat jika praktik ini didasarkan pada umpan balik pengguna dan mereka yakin pengguna memahami apa yang terjadi setelah laporan. Singkatnya, enkripsi ujung-ke-ujung WhatsApp mungkin tidak seketat popup konstan di layar yang mungkin membuat Anda percaya.
WhatsApp memiliki alasan untuk menerapkan sistem pelaporan dan peninjauan pesan. Proses ini memungkinkan perusahaan untuk melarang pengguna yang kasar dan berbahaya dari platform. Ketika pengguna dilaporkan hanya konten yang menyinggung serta empat pesan sebelumnya dalam utas yang dikirim ke WhatsApp atau tidak diacak.
Meskipun moderator dapat melihat pesan ini namun mereka tidak memiliki akses ke seluruh pustaka obrolan pengguna, dan sistem pembelajaran mesin (machine learning) juga tidak dapat mengakses. Peninjau bisa mengabaikan pesan yang dilaporkan, memblokir akun pengguna yang dilaporkan, atau menempatkannya di daftar pantauan.
- Nusantara11 jam lalu
Bersenggolan Sepeda Motor, Pria Muda Ditikam Hingga Tewas
- EkBis21 jam lalu
Rayakan Nataru 2025, bTaskee Indonesia Luncurkan Promo Fantastis untuk Pengguna!
- Nasional24 jam lalu
Prabowo Umumkan Kenaikan Tunjangan Kinerja Pegawai BIN hingga Rp41,5 Juta
- Nasional19 jam lalu
Muhammadiyah Belum Dapat Kejelasan Terkait Jatah Tambang Bekas PT Adaro Energy
- POLITIK15 jam lalu
Projo Siap Bertransformasi Jadi Partai Politik, Tunggu Arahan Jokowi
- Nusantara21 jam lalu
Dituduh Curi HP, Seorang Santri di Boyolali Dibakar
- Oase14 jam lalu
Nabi Muhammad SAW: Pentingnya Bekerja untuk Mandiri dan Memuliakan Diri
- Multimedia37 menit lalu
FOTO: Melihat Kolam Renang Terbesar se-Asia Tenggara di Bintan